Posted in

327 Demonstran Ditangkap di Semarang, Termasuk Wanita dan Anak-Anak

327 demonstran yang ditangkap di Semarang, termasuk kelompok rentan, menjadi sorotan utama media nasional dan internasional.

327 Demonstran Ditangkap di Semarang, Termasuk Wanita dan Anak-anak

Aksi ini, yang awalnya berlangsung damai, memicu kerumunan besar dan menimbulkan ketegangan di beberapa titik strategis kota. Aparat kepolisian dikerahkan untuk mengamankan jalannya demonstrasi, namun situasi tidak sepenuhnya terkendali.

Dalam beberapa jam, kerumunan berubah menjadi aksi yang lebih tegang. Sehingga aparat mengambil langkah-langkah tegas untuk menertibkan massa. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Semarang.

Penangkapan Massal 327 Demonstran

Berdasarkan data resmi dari kepolisian, sebanyak 327 demonstran ditangkap selama aksi berlangsung. Yang mengejutkan, di antara mereka terdapat wanita dan anak-anak.

Penangkapan ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat dan organisasi perlindungan hak anak. Karena kehadiran anak-anak dalam situasi demonstrasi berpotensi membahayakan keselamatan mereka.

Banyak warga yang sebelumnya mengikuti aksi secara damai terpaksa dibawa ke pusat-pusat penahanan sementara untuk dilakukan identifikasi.

Situasi ini menimbulkan debat publik mengenai batasan tindakan aparat dalam menangani demonstrasi, khususnya terkait kelompok rentan.

Pemerintah dan Penjelasan Resmi

Pemerintah melalui aparat kepolisian menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan demi menjaga ketertiban umum dan mencegah kerusuhan lebih luas.

Aparat menegaskan bahwa tindakan ini diambil karena beberapa demonstran mulai melakukan aksi yang dianggap mengancam keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Menurut pihak berwenang, kehadiran wanita dan anak-anak dalam kerumunan besar memang menjadi perhatian khusus. Namun langkah penertiban tetap dianggap perlu untuk mencegah terjadinya bentrokan yang lebih parah. Pemerintah juga menekankan pentingnya masyarakat memahami prosedur keamanan dan pembatasan tertentu selama aksi publik.

Baca Juga: Demo di Pati Hari Ini Memanas Akibat Kebijakan Kontroversial Bupati Sudewo

Korban Luka dan Kerugian Materil

Korban Luka dan Kerugian Materil

Kericuhan ini tidak hanya menyebabkan kerusakan materil, tetapi juga menimbulkan korban luka-luka. ​Beberapa orang mengalami luka robek, memar, hingga sesak napas akibat gas air mata. ​

Dari pihak aparat kepolisian, sebanyak 7 orang terluka, sementara dari pihak warga atau demonstran terdapat 13 orang yang terluka. ​Jumlah ini diperkirakan dapat bertambah karena belum terdata secara lengkap.

​Selain itu, kerugian materil juga cukup besar. Termasuk pembakaran Pos Polisi Simpang Lima, empat mobil, tiga motor, pos satpam, dan kantin di kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah. ​Beberapa bangkai kendaraan yang hangus terbakar juga terlihat di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah.

Pembebasan Demonstran dan Proses Hukum

​Pada Jumat (29/8/2025) dan Sabtu (30/8/2025), proses pembebasan para demonstran mulai dilakukan. ​Polda Jawa Tengah membebaskan 45 orang demonstran yang sempat ditangkap saat demo ricuh di Kota Semarang.

​Mereka disebut ditangkap karena melempar dan berteriak saat aksi demonstrasi di Mapolda Jateng. ​Namun, dari ratusan yang ditangkap, 7 orang telah ditetapkan sebagai tersangka.

​Pihak kepolisian menegaskan akan memproses hukum sesuai ketentuan bagi para pelaku anarkis. ​Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto. Juga mempersilakan tim hukum untuk datang mendampingi para demonstran yang ditangkap. ​Namun, Artanto menyatakan bahwa hal itu tergantung dari penyidik yang masih melakukan pemeriksaan.

Seruan Untuk Menjaga Kondusivitas

​Pasca-kericuhan, sekitar pukul 23.00 WIB pada Jumat malam, kondisi di pusat kota mulai kondusif. ​Arus lalu lintas di Jalan Pahlawan dan Simpang Lima kembali dibuka, meskipun aparat gabungan TNI-Polri masih berjaga. ​Petugas kebersihan bersama pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk membersihkan sisa kerusakan dan puing kebakaran.

​Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, berpesan agar masyarakat tidak terprovokasi oleh isu yang beredar dan mempercayakan proses hukum kepada aparat kepolisian. ​Ia juga mengajak seluruh pihak untuk menjaga kondusivitas serta saling menghormati dalam kehidupan bermasyarakat.

​Gelombang solidaritas atas tewasnya Affan Kurniawan menunjukkan luasnya simpati publik. Dengan suara lantang massa menegaskan tuntutan mereka agar aparat menindak tegas penyebab.

Untuk informasi terbaru dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Semarang. Termasuk perkembangan infrastruktur, kasus kriminal, dan aktivitas masyarakat. Kalian bisa kunjungi Info Kejadian Semarang.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.detik.com
  • Gambar Kedua dari indoraya.news