Posted in

Pemprov Jateng Jaga Stabilitas Harga Pangan Lewat Kios JTAB

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus mengambil langkah nyata untuk menjaga stabilitas harga komoditas pangan di pasar tradisional.

Pemprov-Jateng-Jaga-Stabilitas-Harga-Pangan-Lewat-Kios-JTAB

Salah satunya melalui program Kios JTAB yang diinisiasi oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Tengah, yaitu PT Jateng Argo Berdikari (JTAB).

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Semarang.

Fungsi Kios JTAB Untuk Stabilisasi Harga

Kios JTAB berperan strategis dalam menstabilkan harga sejumlah komoditas pangan, seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, beras, telur, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya. Menurut Gubernur Luthfi, selain menjaga harga tetap wajar, kios ini juga berfungsi sebagai penyerapan hasil panen petani, sehingga pendapatan mereka lebih terjamin.

“JTAB melakukan penetrasi harga agar tidak dimainkan oleh tengkulak, spekulan, dan pihak lain yang bisa menyebabkan lonjakan harga,” jelas Luthfi. Ia menambahkan, contoh nyata intervensi ini terlihat pada harga cabai merah yang sebelumnya mendekati Rp40.000 per kilogram, kini telah turun menjadi sekitar Rp26.000 per kilogram. Di tingkat petani, harga cabai berada di kisaran Rp20.000–Rp25.000 per kilogram, sehingga harga pasar menjadi lebih wajar dan stabil.

Kolaborasi Pemerintah BUMD dan Pedagang

Keberhasilan Kios JTAB tidak lepas dari kolaborasi antara PT JTAB, pemerintah kabupaten/kota, dan pedagang pasar. Pemkab/pemkot bertugas menyiapkan lokasi kios di pasar tradisional, sedangkan PT JTAB menyediakan pasokan bahan pokok secara langsung dari petani. Pedagang lokal kemudian menjual produk-produk tersebut ke konsumen dengan harga yang lebih terjangkau.

Direktur Utama PT JTAB, Totok Agus Siswanto, menegaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah memotong rantai distribusi panjang dari petani ke konsumen. “Dengan sistem ini, harga bahan pokok di pasar dapat lebih merata dan wajar. Konsumen tidak perlu membayar mahal, dan petani tetap mendapatkan harga yang layak,” kata Totok.

Hingga saat ini, Kios JTAB sudah hadir di beberapa daerah, seperti Kendal, Ungaran, Salatiga, Boyolali, dan Surakarta. Target jangka panjangnya adalah satu pasar satu kios di seluruh kabupaten/kota di Jateng, sehingga seluruh masyarakat dapat menikmati harga yang stabil.

Baca Juga: Tinjau Rusunawa, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Sigap Tangani Keluhan Penghuni

Pengalaman Pedagang dan Konsumen

Pengalaman-Pedagang-dan-Konsumen

Di Pasar Legi Surakarta, misalnya, terdapat dua Kios JTAB, yaitu Kios Bu Kati dan Kios Bu Tri. Kedua kios ini telah bekerja sama dengan PT JTAB selama enam bulan terakhir dan menyediakan berbagai bahan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, cabai, bawang merah, dan bawang putih.

Para pedagang mengaku keberadaan Kios JTAB sangat membantu kelancaran usaha mereka. Harga bahan pokok dari JTAB relatif lebih murah dibandingkan pasokan dari tengkulak, sehingga mereka bisa menjualnya dengan harga lebih terjangkau kepada konsumen. Selain itu, ketersediaan stok yang stabil membuat pedagang tidak lagi khawatir kekurangan pasokan saat musim panen atau terjadi lonjakan permintaan.

Seorang pedagang di Pasar Legi mengatakan, “Mudah untuk mendapatkan bahan dari JTAB. Dari segi harga lebih miring dan stok selalu ada. Konsumen pun senang karena harga lebih terjangkau.”

Dampak Positif Terhadap Inflasi dan Petani

Program Kios JTAB juga berdampak positif terhadap pengendalian inflasi di Jawa Tengah. Dengan stabilisasi harga bahan pokok, lonjakan harga mendadak akibat spekulasi atau tengkulak dapat ditekan. Ini tidak hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga menjaga daya beli masyarakat tetap stabil.

Selain itu, petani juga mendapatkan keuntungan dari adanya jaminan penyerapan hasil panen. Mereka tidak perlu khawatir harga jatuh terlalu rendah di pasaran. Karena PT JTAB hadir sebagai pihak yang membeli langsung hasil panen mereka. Menurut Gubernur Luthfi, intervensi ini memastikan rantai pasok pangan lebih efisien dan berkelanjutan.

“Keberadaan Kios JTAB adalah solusi konkret untuk menjaga stabilitas harga pangan sekaligus memperkuat ekonomi lokal, baik bagi pedagang maupun petani,” tambahnya.

Dengan program Kios JTAB yang terus diperluas di seluruh Jawa Tengah. Masyarakat kini bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih terjangkau, pasokan lebih stabil, dan transaksi lebih efisien. Ini menjadi salah satu contoh inovasi pemerintah daerah dalam menjawab tantangan fluktuasi harga pangan dan inflasi di Indonesia.

Simak berita update lainnya tentang Semarang dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Semarang.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari puskapik.com
  2. Gambar Kedua dari antaranews.com