Kota Semarang digemparkan oleh kasus penyebaran foto cabul hasil editan AI yang menimpa siswi SMA pelaku diamankan.

Polisi setelah memanfaatkan teknologi untuk membuat gambar tak senonoh seolah nyata dan menjualnya secara daring. Kasus ini menimbulkan trauma bagi korban dan menjadi sorotan publik.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Semarang.
Aksi Kejahatan Siber Gegerkan Dunia Sekolah
Kota Semarang digemparkan oleh kasus penyebaran foto cabul hasil editan kecerdasan buatan (AI) yang menimpa sejumlah siswi SMA. Pelaku berinisial R (27), warga Kecamatan Tembalang, diketahui menggunakan wajah para korban untuk membuat gambar tak senonoh yang dibuat seolah-olah nyata.
Para korban kemudian melaporkan peristiwa ini ke pihak sekolah dan orang tua mereka. Foto diedit dengan sangat halus hingga sulit dibedakan dengan asli, menimbulkan keresahan dan rasa malu yang mendalam. Polisi yang menerima laporan langsung melakukan penyelidikan intensif guna mencari pelaku.
Tim Cyber Crime Polrestabes Semarang akhirnya mengamankan R di rumah kontrakannya. Dari tangan pelaku, polisi menyita satu unit komputer, ponsel, serta perangkat lunak pengedit wajah berbasis AI. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Indra Wicaksono membenarkan bahwa R telah ditetapkan sebagai tersangka.
Trauma Korban dan Tanggapan Pihak Sekolah
Kasus ini menimbulkan guncangan besar di lingkungan sekolah dan masyarakat. Beberapa siswi korban mengalami tekanan dan trauma akibat namanya tercemar di dunia maya. Mereka merasa takut untuk keluar rumah atau kembali ke sekolah karena khawatir mendapat cap buruk dari teman sebaya.
Kepala sekolah SMA tempat korban belajar menyatakan keprihatinan mendalam dan memberikan dukungan bagi para siswa terdampak. “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan psikolog untuk memberikan pendampingan mental,” ujarnya. Sekolah juga mengimbau masyarakat agar tidak menyebarluaskan foto hasil editan.
Orang tua siswa pun menuntut agar pelaku mendapat hukuman maksimal. Mereka menilai tindakan pelaku tidak sekadar merusak reputasi pribadi korban, tetapi juga mencoreng dunia pendidikan. Beberapa aktivis perempuan di Semarang turut turun tangan membantu korban.
Baca Juga: Setelah Setahun Tutup, Pasar Semawis Kembali Ramai di Pecinan Semarang
Pelaku Ungkap Aksi dan Latar Belakang Finansial

Dalam pemeriksaan polisi, pelaku mengaku telah menjalankan aksinya selama tiga bulan. Ia memanfaatkan teknologi AI generatif untuk mengedit foto wajah para siswi yang diambil dari media sosial. Foto-foto tersebut kemudian dijual kepada pelanggan anonim melalui forum daring.
Pelaku berdalih melakukannya karena desakan ekonomi setelah kehilangan pekerjaan di studio desain tempatnya bekerja. Ia mengaku menyesal dan tidak menyangka dampak tindakannya akan sebesar ini. “Saya cuma iseng awalnya, tapi lama-lama banyak yang pesan,” ujar R di hadapan penyidik.
Polisi menegaskan bahwa alasan ekonomi tidak bisa dijadikan pembenaran. Pelaku dijerat Pasal 27 ayat 1 dan Pasal 45 ayat 1 UU ITE, serta Pasal 29 UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. Penyidik juga menelusuri apakah ada pihak lain yang turut terlibat dalam jaringan distribusi foto cabul berbasis AI tersebut.
Alarm Bahaya Bagi Pengguna Dunia Maya
Kasus ini menjadi bahan refleksi penting bagi masyarakat dan dunia pendidikan di Kota Semarang. Kemajuan teknologi kecerdasan buatan memang membawa manfaat besar, namun juga membuka peluang penyalahgunaan jika tidak diawasi dengan baik.
Pemerintah daerah bekerja sama dengan aparat hukum dan lembaga pendidikan berencana membuat program literasi digital khusus bagi pelajar. Tujuannya agar siswa lebih waspada dalam membagikan foto pribadi di dunia maya dan memahami risiko penyalahgunaan teknologi.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan bahwa kasus manipulasi foto ini merupakan bentuk kekerasan seksual berbasis digital. KPAI berharap penegakan hukum berlangsung tegas agar dapat memberikan efek jera bagi pelaku lainnya. Masyarakat pun diminta berperan aktif melaporkan konten atau tindakan serupa.
Simak berita update lainnya tentang Semarang dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Semarang.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari www.detik.com
- Gambar Kedua dari www.detik.com