Posted in

Petilasan Sunan Kalijogo di Semarang Ambruk Karena Angin Kencang

Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jumat sore, menimbulkan kerusakan cukup parah di beberapa lokasi.

Petilasan-Sunan-Kalijogo-di-Semarang-Ambruk-Karena-Angin-Kencang

Salah satu yang terdampak adalah Bale Panjang, situs bersejarah yang diyakini petilasan Sunan Kalijogo, selain itu rumah warga warung tenda hajatan dan pohon besar juga mengalami kerusakan akibat angin kencang.

Berikut ini Info Kejadian Semarang akan memberikan informasi menarik tentang kerusakan Bale Panjang akibat angin kencang.

Hujan Deras dan Angin Kencang Melanda Empat Desa

Menurut Camat Suruh, Vega Lazuardi, bencana ini terjadi di empat desa, yakni Dersansari, Beji Lor, Jatirejo, dan Purworejo. “Kerusakan berat terjadi di 10 lokasi, termasuk Situs Bale Panjang, warung di Purworejo, rumah warga di Beji Lor, dan tenda hajatan di Dersansari,” jelas Vega.

Salah satu kejadian mengkhawatirkan adalah pohon besar yang tumbang hingga menutupi jalan tol di Beji Lor. Beruntung, kerusakan ini tidak menimbulkan gangguan arus lalu lintas karena segera ditangani secara cepat oleh warga, PMI, Satlinmas, BPBD, dan TNI-Polri.

Setelah hujan reda, warga bersama aparat langsung mengadakan kerja bakti untuk membersihkan lokasi terdampak. Tim terkait juga melakukan assessment kerusakan, mulai dari kerusakan berat hingga ringan seperti genteng lepas.

Bale Panjang dan Petilasan Bersejarah Sunan Kalijogo

Bale Panjang terletak di Desa Jatirejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Situs ini dikenal sebagai tempat musyawarah Sunan Kalijogo dalam proses pembangunan Masjid Demak, dan menjadi simbol penting dalam sejarah penyebaran Islam di Jawa.

Di dalam Bale Panjang terdapat enam kayu berukuran lebih dari dua meter, yang diperkirakan berusia sekitar 650 tahun. Kayu-kayu tua ini dianggap pusaka oleh warga dan menjadi ikon Desa Jatirejo.

Menurut Kepala Desa Jatirejo, Kharisma Teguh Pribadi, atau yang akrab dipanggil Bimo, di sekeliling kayu-kayu tersebut sebelumnya telah dibersihkan dan dibuat pendopo untuk melindungi kayu dari panas dan hujan.

Baca Juga: Semarang Menghidupkan Semangat Kemanusiaan Lewat Donor Darah

Pendopo Roboh Kayu Pusaka Patah

Pendopo-Roboh-Kayu-Pusaka-Patah

Sayangnya, angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan deras menyebabkan pendopo roboh, menimpa enam kayu pusaka tersebut hingga patah. “Rencana ini kita bersihkan dulu. Untuk membangun dan mengembalikan seperti semula, kita lihat kondisinya,” ujar Bimo.

Kerusakan ini menjadi duka bagi warga setempat, karena selain bernilai sejarah, Bale Panjang juga menjadi tempat ziarah sekaligus daya tarik wisata budaya di Semarang. Pemerintah desa bersama balai terkait sudah melakukan verifikasi kerusakan untuk menentukan langkah perbaikan yang tepat.

Kerja Bakti dan Penanganan Darurat

Begitu hujan berhenti, warga bersama aparat langsung melakukan kerja bakti di lokasi terdampak. Pembersihan dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan, seperti pohon tumbang atau atap yang lepas.

Selain itu, tim dari pemerintah daerah dan instansi terkait terus melakukan assessment kerusakan untuk memprioritaskan bantuan. Menurut Camat Vega, selain kerusakan berat, masih banyak kerusakan ringan yang harus ditangani, termasuk genteng rumah yang lepas dan tenda hajatan yang rusak.

“Kami akan melaporkan kerusakan ini dan membantu warga yang membutuhkan,” ujar Vega. Penanganan ini melibatkan BPBD, Satlinmas, TNI-Polri, dan PMI, yang bersinergi bersama masyarakat untuk mempercepat proses pembersihan.

Upaya Pelestarian Situs dan Langkah Kedepan

Kerusakan Bale Panjang menjadi peringatan bagi pemerintah dan warga untuk lebih serius dalam melestarikan situs bersejarah. Rencana perbaikan akan mempertimbangkan kekuatan struktur pendopo dan perlindungan tambahan agar kayu-kayu pusaka tetap aman dari cuaca ekstrem.

Bimo menambahkan, sebelum membangun kembali pendopo, pihak desa akan membersihkan lokasi dan mempelajari kondisi kayu yang patah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses restorasi tetap menghormati nilai sejarah dan kearifan lokal.

Bale Panjang tidak hanya penting secara historis, tetapi juga sebagai ikon budaya Desa Jatirejo, sehingga perbaikan dan perlindungan situs ini menjadi prioritas. Pemerintah desa berkomitmen untuk melibatkan ahli sejarah, arsitek, dan warga setempat agar restorasi bisa dilakukan secara optimal dan aman.

Simak berita update lainnya tentang Semarang dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Semarang.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari kompas.com
  2. Gambar Kedua dari tribunnews.com