Kabar duka dari Semarang, Djoko Riyanto suami Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti sekaligus anggota DPRD Komisi C meninggal pagi ini.

Kabar ini mengundang rasa kehilangan mendalam dari keluarga, kolega, dan seluruh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Semarang. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Semarang.
Kenangan Dari PDIP Loyalitas dan Dedikasi Tinggi
Ketua DPC PDIP Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau Hendi, menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Djoko Riyanto. Ia menekankan bahwa seluruh anggota partai merasa kehilangan, mengingat jasa besar Djoko selama ini, baik sebagai kader PDIP maupun sebagai ketua PAC PDIP di wilayah Kecamatan Banyumanik.
“Kita semua kehilangan ya, karena Mas Djoko itu selain sebagai suami Bu Wali Kota, beliau juga anggota Fraksi PDI Perjuangan dan ketua PAC PDIP di Banyumanik,” ujar Hendi.
Hendi mengenang mendiang sebagai pribadi yang loyal, pekerja keras, dan berdedikasi tinggi untuk partainya. Dalam karier politiknya, Djoko dikenal selalu menempatkan kepentingan konstituen dan struktur partai sebagai prioritas utama.
“Kita sudah pernah bekerja sama, dan saya lihat dedikasi beliau, kinerja, serta loyalitasnya sangat bagus, terutama untuk partai. Kehilangan beliau jelas terasa bagi kita semua,” tambah Hendi.
Figur yang Peduli dan Berkomitmen
Selain dedikasinya terhadap partai, Djoko Riyanto juga dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap masyarakat dan struktur organisasi di sekitarnya. Hendi menuturkan bahwa mendiang selalu memastikan setiap pekerjaan dan tanggung jawabnya dilakukan dengan baik.
“Selama hidupnya, beliau figur yang bagus. Komitmennya luar biasa, terutama dalam merawat konstituen dan mendukung struktural di bawahnya,” kenang Hendi. Sosoknya yang rendah hati dan tulus dalam berbakti membuat banyak pihak menghormati dan menghargainya, baik di dalam maupun di luar partai.
Dedikasi Djoko dalam pelayanan publik dan kegiatan politik menjadikannya salah satu tokoh penting di wilayah Banyumanik. Kepergiannya tentu meninggalkan kekosongan yang sulit tergantikan bagi rekan-rekan separtainya.
Baca Juga: 4 WNA Asal China Spesialis Bobol Brankas di Semarang Ditangkap
Prosesi Melayat dan Pemakaman

Sejak pagi, rumah duka di Jalan Gedawang Permai, Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, telah dipenuhi karangan bunga dan ucapan belasungkawa. Salah satu karangan bunga datang dari Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyasari. Bendera kuning juga dipasang sebagai tanda duka cita.
Hendi menginformasikan bahwa para kader PDIP berencana melayat ke rumah duka sepanjang hari. Pemakaman dijadwalkan berlangsung pada pukul 17.00 WIB. Beberapa tokoh kemungkinan akan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir, meski daftar lengkap belum dapat dipastikan.
“Semuanya sudah koordinasi dan bergerak ke rumah duka. Rencananya akan dimakamkan jam 17.00 WIB. Ada yang ikut misa, ada yang setelah zuhur, dan ada yang saat pemakaman,” ujar Hendi.
Doa dan Harapan Untuk Keluarga yang Ditinggalkan
Hendi juga menyampaikan doa tulusnya bagi almarhum Djoko Riyanto, berharap mendiang diampuni segala dosa dan diberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Ia juga mendoakan keluarga yang ditinggalkan, khususnya Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng, agar diberikan ketabahan dan kekuatan menghadapi kehilangan ini.
“Kita tahu beliau sakit, dan segala upaya sudah dilakukan Bu Wali Kota untuk kesembuhan Mas Djoko. Namun, kita semua ikut berduka cita. Doa kami semoga Mas Djoko diampuni dosa-dosanya dan dilapangkan jalan menuju surga,” ungkap Hendi.
Kehilangan Djoko Riyanto menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat Semarang akan pentingnya dedikasi, loyalitas, dan kerja keras dalam mengabdi bagi masyarakat. Sosoknya akan selalu dikenang sebagai figur yang berdedikasi, tulus, dan penuh komitmen.
Simak berita update lainnya tentang Semarang dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Semarang.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari jpnn.com
- Gambar Kedua dari detik.com