Posted in

Disdik Semarang Gelar SPMB SD Gelombang II, Antisipasi Kursi Kosong

Menanggapi kondisi ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang berencana untuk gelar SPMB gelombang II khusus untuk jenjang SD.

Disdik Semarang Gelar SPMB SD Gelombang II, Antisipasi Kursi Kosong

Puluhan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Semarang menghadapi masalah serius kekurangan siswa baru pada tahun ajaran 2025/2026. Dibawah ini Info Kejadian Semarang akan membahas dengan 36 di antaranya gagal memenuhi kuota dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) gelombang pertama.

Fenomena Sepinya Peminat di 36 SD Negeri

Sebanyak 36 Sekolah Dasar Negeri di Kota Semarang tercatat gagal memenuhi kuota siswa baru selama pelaksanaan SPMB 2025. Kondisi ini berarti masih banyak kursi kosong yang tersedia di sejumlah SD negeri tersebut setelah penutupan SPMB gelombang pertama.

Bahkan, beberapa sekolah hanya terisi segelintir siswa, seperti SD Negeri Bugangan 02 yang hanya menerima empat siswa baru, menjadikannya sekolah dengan peminat terendah. Situasi ini mengkhawatirkan karena 36 SD negeri tersebut tidak mampu memenuhi 50 persen dari kuota rombongan belajar (rombel) yang tersedia.

Rencana Disdik Semarang Menggelar SPMB Gelombang II

Untuk mengatasi minimnya pendaftar di sejumlah SD negeri, Dinas Pendidikan Kota Semarang akan menggelar seleksi penerimaan murid baru (SPMB) gelombang 2. Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menyatakan bahwa SPMB SD gelombang 2 ini akan dilaksanakan pada akhir Juni atau awal Juli 2025.

Pihak Disdik telah mempersiapkan perubahan peraturan wali kota (Perwal) dan perubahan petunjuk teknis (juknis) sebagai dasar untuk mengadakan SPMB gelombang kedua ini. Proses pelaksanaan SPMB gelombang 2 akan tetap menggunakan sistem daring (online) seperti gelombang pertama. Sementara verifikasi atau mutasi akan dilakukan secara langsung di Posko SPMB.

Baca Juga:

Faktor Penyebab Rendahnya Peminat

Salah satu faktor utama yang menyebabkan rendahnya jumlah pendaftar di beberapa SD negeri adalah kendala persyaratan Kartu Keluarga (KK). SPMB gelombang pertama mensyaratkan calon siswa memiliki KK Kota Semarang.

Hal ini menjadi masalah bagi warga “boro” atau warga luar daerah yang berdomisili di Kota Semarang. Karena mereka memiliki KK luar kota sehingga tidak bisa mendaftarkan anaknya ke SD negeri. Bambang Pramusinto menjelaskan bahwa tidak seperti jenjang SMP yang memiliki jalur prestasi.

Memungkinkan warga dengan KK luar kota untuk mengakses SPMB, jenjang SD tidak memiliki jalur prestasi serupa. Padahal, kawasan padat permukiman seperti Simpang Lima dan Peterongan dihuni oleh banyak warga “boro” yang sebenarnya membutuhkan akses pendidikan untuk anak-anak mereka.

Kuota dan Jumlah Pendaftar SPMB Gelombang I

Kuota dan Jumlah Pendaftar SPMB Gelombang I

Hingga penutupan SPMB SD gelombang pertama, kuota kursi yang tersedia di SD negeri Kota Semarang mencapai 14.476. Namun, jumlah pendaftar yang masuk hanya sebanyak 12.925 orang.

Angka ini menunjukkan bahwa terdapat selisih yang signifikan antara kuota yang tersedia dan jumlah pendaftar yang berhasil mengisi kursi, yang mengindikasikan adanya bangku kosong di berbagai SD negeri.

Potensi Merger Sekolah Jika Peminat Tetap Minim

Jika setelah pelaksanaan SPMB gelombang 2 masih ada sekolah dengan pendaftar yang minim atau bahkan kosong. Dinas Pendidikan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penggabungan atau merger SD negeri.

Bambang Pramusinto menjelaskan bahwa rencana merger sekolah ini akan dilakukan untuk efisiensi Sumber Daya Manusia (SDM) jika SPMB gelombang kedua tidak berhasil mengisi semua kursi kosong. Langkah ini merupakan bagian dari perencanaan jangka panjang Disdik untuk memastikan efektivitas pengelolaan daslam gelar SPMB gelombang II.

Kesimpulan

Pemenuhan kuota siswa baru sangat penting untuk keberlangsungan operasional sekolah dan kualitas pendidikan yang diberikan. Rendahnya jumlah pendaftar dapat berdampak pada efisiensi penggunaan sumber daya sekolah, termasuk guru dan fasilitas.

Selain itu, memastikan setiap anak memiliki akses ke pendidikan dasar adalah prioritas, dan pemerintah kota Semarang. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di Info Kejadian Semarang.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari detik.com
  2. Gambar Kedua dari suaramerdeka.com