Posted in

Remaja Dikeroyok Hingga Bersimbah Darah, Pelaku di Semarang Ditangkap

Kejadian pengeroyokan brutal yang menimpa seorang remaja di Jalan Sompok Lama, Semarang, menjadi viral di media sosial dan mengundang perhatian publik luas.

Remaja Dikeroyok Hingga Bersimbah Darah, Pelaku di Semarang Ditangkap

Korban yang berinisial KRI (17) ditemukan bersimbah darah dengan luka sobek di kepala, tangan, dan patah kaki setelah dikeroyok oleh sekelompok orang tak dikenal pada Rabu dini hari, 9 Juli 2025. Polisi segera bergerak cepat melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap enam pelaku pengeroyokan tersebut.

Kasus ini mengungkap sisi kelam tawuran dan geng motor di Semarang yang membahayakan keselamatan remaja dan masyarakat sekitar.

Kronologi Kejadian Pengeroyokan di Sompok Lama

Peristiwa bermula ketika KRI bersama teman-temannya keluar malam untuk menonton balap liar di Jalan Dr. Cipto, Semarang. Setelah selesai menonton, mereka pulang beriringan melewati Jalan Sompok Lama.

Tiba-tiba, rombongan mereka dihadang oleh sekelompok orang tak dikenal yang langsung menyerang secara brutal. Motor korban ditendang hingga terjatuh, lalu KRI dipukul dan dibacok hingga tak berdaya. Korban ditemukan bersimbah darah di depan Klinik Pratama, Jalan Sompok Lama, sekitar pukul 03.00 WIB.

Kondisi Korban dan Penanganan Medis

KRI mengalami luka sobek di kepala dan tangan serta patah kaki kiri akibat pengeroyokan tersebut. Kondisi korban sangat mengenaskan dengan darah membanjiri tubuh dan pakaian yang dikenakannya.

Setelah kejadian, korban segera dilarikan ke RSUD Wongsonegoro untuk mendapatkan perawatan intensif. Hingga kini, korban masih dalam masa pemulihan di rumah sakit dengan pengawasan medis ketat.

Baca Juga: 1 Gangster Ditangkap Usai Tawuran Maut di Semarang

Motif dan Dugaan Salah Sasaran

Remaja Dikeroyok Hingga Bersimbah Darah, Pelaku di Semarang Ditangkap

Hasil penyelidikan awal mengungkap bahwa korban ternyata menjadi korban salah sasaran dalam konflik antar geng tawuran yang terjadi di wilayah tersebut. Kelompok pelaku yang melakukan pengeroyokan diduga hendak menyerang kelompok lain, namun KRI dan teman-temannya yang kebetulan melintas menjadi sasaran kekerasan tersebut.

Hal ini menambah keprihatinan atas maraknya aksi kekerasan antar geng yang mengancam keselamatan warga, khususnya remaja.

Penangkapan Pelaku dan Proses Hukum

Pihak kepolisian Polrestabes Semarang dan Polsek Semarang Selatan bergerak cepat setelah menerima laporan. Melalui pemeriksaan saksi, pengumpulan barang bukti, dan penelusuran rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, enam pelaku pengeroyokan berhasil ditangkap pada Rabu malam, 9 Juli 2025.

Para pelaku merupakan anggota geng tawuran yang selama ini dikenal melakukan aksi kekerasan di wilayah tersebut. Polisi masih terus mendalami motif dan kemungkinan keterlibatan pelaku lain dalam insiden ini.

Upaya Pencegahan dan Imbauan Kepada Masyarakat

Kasus pengeroyokan ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat dan khususnya remaja agar menghindari aktivitas yang berpotensi memicu konflik, seperti balap liar dan tawuran antar geng. Kepolisian mengimbau agar warga melaporkan segera jika mengetahui adanya indikasi aksi kekerasan atau tawuran di lingkungan mereka.

Selain itu, kolaborasi antara aparat keamanan, sekolah, dan keluarga sangat penting untuk memberikan edukasi dan pengawasan agar remaja tidak terjerumus dalam pergaulan negatif yang berujung pada kekerasan.

Kesimpulan

Insiden pengeroyokan remaja di Sompok Lama Semarang yang viral ini membuka mata kita semua tentang bahaya kekerasan antar geng dan tawuran yang masih marak terjadi. Penangkapan enam pelaku menjadi langkah awal penegakan hukum, namun upaya pencegahan harus terus digalakkan agar kejadian serupa tidak terulang.

Keselamatan dan masa depan remaja harus menjadi prioritas bersama demi terciptanya lingkungan yang aman dan kondusif. Simak dan ikuti terus Info Kejadian Semarang agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.sigijateng.id
  2. Gambar Kedua dari post.bhinnekanusantara.id