Kecelakaan maut yang menimpa Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang dalam waktu berdekatan menimbulkan keprihatinan mendalam dari berbagai pihak.

Dua nyawa melayang dalam insiden yang terjadi pada awal Juli 2025, memicu sorotan tajam terhadap manajemen dan tata kelola layanan transportasi publik di Semarang. Pengamat transportasi menilai bahwa peristiwa ini bukan hanya kecelakaan biasa, melainkan cerminan adanya masalah serius dalam pengelolaan sumber daya manusia dan pengawasan operasional BRT Trans Semarang.
Kondisi ini menuntut evaluasi dan perombakan total agar keselamatan dan kenyamanan pengguna dapat terjamin. Di bawah ini Info Kejadian Semarang akan membahas penyebab, dampak, serta seruan perombakan total manajemen BRT Trans Semarang.
Kronologi Kecelakaan dan Dampaknya
Pada 8 Juli 2025, sebuah bus Trans Semarang menabrak truk crane milik PLN yang sedang melakukan perbaikan jaringan listrik di Jalan Gatot Subroto, Ungaran Barat, yang mengakibatkan sopir truk meninggal dunia. Dua hari kemudian, kecelakaan kembali terjadi ketika armada feeder Trans Semarang menabrak seorang penyeberang jalan di koridor Klipang, yang juga berujung pada kematian korban.
Insiden beruntun ini menimbulkan keresahan masyarakat dan menyoroti lemahnya pengawasan serta manajemen operasional BRT yang seharusnya menjadi moda transportasi massal yang aman dan andal.
Penyebab Kecelakaan
Analisis awal terhadap kecelakaan BRT Semarang menunjukkan adanya dua faktor utama yang menjadi penyebab, yakni human error dan masalah teknis pada armada bus. Kepala BLU UPTD Terminal Mangkang menyatakan bahwa fungsi rem bus diduga tidak berfungsi optimal saat kecelakaan terjadi.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Semarang menyatakan kemungkinan besar kecelakaan akibat kesalahan sopir. Hal ini menunjukkan perlunya pengawasan ketat terhadap kondisi teknis armada dan pelatihan intensif bagi pengemudi agar dapat mengurangi risiko kecelakaan serupa.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Wanita Tewas Ditabrak Feeder Trans Semarang
Kritik Pengamat dan Seruan Rombak Total Manajemen

Djoko Setijowarno, pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Menilai bahwa dua kecelakaan yang menewaskan dua orang dalam waktu singkat tersebut mencerminkan ketidakseimbangan dalam tata kelola layanan Trans Semarang.
Ia menegaskan bahwa persoalan serius terdapat pada pengelolaan sumber daya manusia dan pengawasan operasional yang lemah. Oleh karena itu, Djoko menyerukan agar dilakukan perombakan total manajemen BRT Trans Semarang guna meningkatkan kualitas layanan dan keselamatan pengguna.
Upaya Pemerintah Dalam Peremajaan Armada dan Pengelolaan
Menanggapi berbagai permasalahan, Pemerintah Kota Semarang berencana melakukan peremajaan armada BRT pada tahun 2024. Kajian menyeluruh dilakukan terhadap rute, komposisi bus, dan kapasitas armada untuk memastikan efektivitas pelayanan. Pemerintah juga mempertimbangkan penggantian bus besar dengan mikrobus pada koridor yang sepi agar lebih efisien.
Selain itu, audit dan investigasi terkait insiden kebakaran bus Trans Semarang juga tengah digalakkan untuk memastikan standar keselamatan dan perawatan armada terpenuhi, termasuk pengawasan pada operator pihak ketiga yang mengelola sebagian armada.
Rekomendasi Untuk Optimalisasi Trans Semarang
Penelitian akademis menunjukkan bahwa BLU-UPTD Terminal Mangkang sebagai pengelola BRT Trans Semarang menghadapi sejumlah masalah kelembagaan dan manajemen. Rekomendasi utama meliputi pembentukan BLU yang lebih fleksibel dalam pengelolaan armada. Penentuan kebijakan biaya operasional yang lebih efisien, serta peningkatan koordinasi dan komunikasi antar institusi terkait.
Selain itu, diperlukan peningkatan kualitas kepemimpinan dan pelatihan bagi pengemudi untuk memenuhi standar pelayanan dan keselamatan yang diharapkan masyarakat. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kinerja BRT Trans Semarang dapat dioptimalkan sehingga menjadi moda transportasi yang aman, nyaman, dan terpercaya.
Dengan berbagai langkah perbaikan dan evaluasi menyeluruh. BRT Trans Semarang diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat sekaligus meningkatkan keselamatan dan kualitas layanan transportasi publik di Kota Semarang. Perombakan total manajemen bukan hanya sebuah kebutuhan, melainkan keharusan demi mencegah tragedi serupa di masa depan.
Simak dan ikuti terus Info Kejadian Semarang agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya yang terupdate setiap hari.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar pertama dari regional.espos.id
- Gambar kedua dari semarang.tribunnews.com