Posted in

Tragis! Pria Bunuh Teman Kencan di Hotel Semarang Karena Tak Puas Layanan

Kasus pembunuhan teman kencan di hotel Semarang ini menjadi peringatan keras tentang bahaya transaksi seksual tanpa aturan dan kontrol emosional.

Tragis! Pria Bunuh Teman Kencan di Hotel Semarang Karena Tak Puas Layanan

Motifnya mengejutkan tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh korban seorang wanita yang ia temui lewat aplikasi kencan online. Momen kencan berubah menjadi pembantaian, kemudian pelaku melarikan diri hingga akhirnya ditangkap polisi di Surabaya.

Dibawah ini akan mengulas kronologi, motif, proses hukum, dan implikasi kasus ini secara komprehensif.

Kronologi Kejadian

ADN memesan sebuah wanita yang bekerja sebagai “open BO” melalui aplikasi kencan. Korban, Dian Novita Sari (DNS, 30), datang bersama dua rekannya ke hotel yang telah dipesan. Ketiganya masuk ke kamar, kemudian kedua teman korban diminta keluar setelah ADN dan DNS sendiri berada di dalam sekitar pukul 04.00 WIB.

Setelah berkencan singkat, pelaku merasa tidak puas dengan layanan korban. Dalam kondisi mabuk alkohol, ia melakukan kekerasan mencekik korban dengan bantal, memukul perut, serta menindih tubuh DNS hingga korban kehabisan napas dan meninggal dunia di tempat.

Mayat korban ditemukan oleh petugas hotel yang membuka pintu berlapis ganda setelah korban tidak menanggapi panggilan. Kedua rekannya kemudian mengantar jenazah ke RSUP Kariadi dan pihak rumah sakit menghubungi polisi karena tanda-tanda kekerasan. Hasil autopsi menunjukkan luka cekikan dan bekas pemukulan di bagian perut sebagai penyebab kematian.

Penangkapan Pelaku Pembunuhan

Identitas pelaku terungkap lewat rekaman CCTV hotel. Unit Jatanras Polrestabes Semarang lalu melacak dan menangkap ADN pada Selasa dini hari, 10 Juni 2025, di kawasan Tandes, Surabaya. ADN kemudian digiring ke Mapolrestabes Semarang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Pelaku resmi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana dan dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Baca Juga: Kuasa Hukum Mbak Ita Hadirkan Dua Saksi Ahli, Harap Bebaskan Klien

Motif “Tidak Puas Dengan Pelayanan”

Motif “Tidak Puas Dengan Pelayanan”

Kapolrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, menyebutkan bahwa kasus ini bermula dari ketidakpuasan ADN terhadap layanan seksual yang diberikan DNS. Beberapa kesepakatan yang disepakati dalam aplikasi tidak terpenuhi, sehingga pelaku frustrasi hingga melakukan tindakan kekerasan fatal.

Motif ini menarik perhatian publik karena mengungkap bahwa kasus kekerasan tidak selalu dipicu oleh konflik internal atau ekonomi, tetapi bisa dipicu hal-hal yang tampaknya “sepele” dalam pandangan umum.

Rekam Jejak Kasus Pembunuhan

Kejadian di Semarang ini bukan yang pertama terjadi. Pada November 2024, kasus serupa terjadi di Hotel Johar, Semarang, di mana seorang pria membunuh teman kencannya karena merasa sang wanita tidak sesuai ekspektasi dari aplikasi kencan. Hal ini menunjukkan fenomena berulang berupa kekerasan fatal yang dipicu keluhan fisik atau mental dalam hubungan “open dating” secara daring.

Analisa hukum menyebut bahwa minimnya kontrol dan kesepakatan teknis yang jelas dalam transaksi layanan seksual daring menimbulkan risiko hukum serius yang sering diabaikan.

Upaya Pemerintah dan Imbauan Polisi

Pihak kepolisian Semarang memanfaatkan kasus ini sebagai momentum edukasi publik. Mereka mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan aplikasi kencan online, serta menghindari pengaturan temu fisik tanpa mempertimbangkan legalitas dan etika.

Disarankan bagi mereka yang memakai aplikasi semacam itu untuk:

  • Selalu bertransaksi dan berinteraksi dengan etika,
  • Menghindari konsumsi alkohol saat bertemu dengan orang asing,
  • Tidak menyetujui pertemuan fisik tanpa kepastian keselamatan bersama.

Polisi juga memperketat pemantauan hotel terutama di kawasan dengan banyak transaksi sejenis.

Untuk informasi terbaru dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Semarang. Termasuk perkembangan infrastruktur, kasus kriminal, dan aktivitas masyarakat. Kalian bisa kunjungi Info Kejadian Semarang.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari www.tribunnews.com
  • Gambar Kedua dari www.tvonenews.com