Posted in

BRT Semarang Disebut Cumi-Cumi Darat Akibat Polusi Udara

Bus Rapid Transit (BRT) di Semarang mendapat julukan cumi-cumi darat karena polusi udara yang ditimbulkannya.

BRT Semarang Disebut Cumi-Cumi Darat Akibat Polusi Udara

Gas buang armada lama menimbulkan asap pekat dan mengganggu kenyamanan warga. Pemerintah Kota Semarang mengakui permasalahan ini dan menyiapkan evaluasi teknis serta rencana peremajaan armada.

Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Semarang.

BRT Semarang Disebut Cumi-Cumi Darat Polusi

Bus Rapid Transit (BRT) Kota Semarang kini mendapat sorotan tajam dari masyarakat karena dianggap menjadi salah satu penyumbang polusi udara di pusat kota. Sejumlah warga bahkan menjulukinya cumi-cumi darat akibat asap hitam pekat yang keluar dari knalpotnya. Kondisi ini menimbulkan keresahan.

Menurut pantauan di beberapa titik, terutama di kawasan Simpang Lima dan Jalan Pandanaran, asap dari beberapa unit BRT tampak pekat dan berbau menyengat. Banyak warganet mengunggah foto kondisi itu ke media sosial, menuntut agar pemerintah segera mengambil tindakan.

Pemerhati lingkungan dari Universitas Diponegoro menilai bahwa fenomena ini menjadi peringatan penting bagi pengelolaan transportasi publik di Semarang. Menurutnya, penggantian armada lama dengan bus listrik harus segera dilakukan jika kota ini ingin mencapai target pengurangan emisi karbon yang telah dicanangkan.

Pemerintah Mengakui Masalah dan Menyiapkan Evaluasi

Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Perhubungan akhirnya mengakui adanya permasalahan teknis pada sejumlah unit BRT. Beberapa armada diketahui telah berusia lebih dari delapan tahun dan belum mendapatkan perawatan optimal. Kepala Dishub menyebut bahwa uji emisi akan segera dilakukan terhadap seluruh armada.

Selain evaluasi teknis, pemerintah juga disebut tengah menyusun rencana peremajaan bertahap terhadap armada BRT. Fokus utama adalah mengganti bus dengan mesin baru yang lebih efisien serta ramah lingkungan. Beberapa skema pembiayaan sedang dikaji.

Walikota Semarang menyatakan pentingnya transformasi sistem transportasi publik untuk mendukung kebijakan kota hijau. Ia mengakui bahwa BRT semula menjadi solusi kemacetan dan polusi, namun kini sebagian armadanya justru mencemari lingkungan.

Baca Juga: Petilasan Sunan Kalijogo di Semarang Ambruk Karena Angin Kencang

Tekanan Masyarakat dan Aktivis Lingkungan

Tekanan Masyarakat dan Aktivis Lingkungan

Desakan agar BRT segera diganti dengan bus listrik datang dari berbagai kalangan. Aktivis lingkungan menilai saatnya Semarang mencontoh kota besar lain seperti Surabaya dan Jakarta yang telah lebih dulu mengoperasikan kendaraan listrik dalam transportasi publik. Langkah ini tidak hanya mengurangi polusi, tetapi juga memperbaiki.

Masyarakat berharap peremajaan armada dilakukan tanpa menambah beban biaya operasional bagi penumpang. Mereka menginginkan layanan tetap terjangkau dan nyaman. Beberapa komunitas transportasi juga menawarkan ide kerja sama dengan universitas untuk mengembangkan teknologi pengisian daya cepat.

Selain polusi udara, warga juga mengeluhkan suara mesin bus yang bising dan mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar halte. Aktivis menegaskan pentingnya pendekatan holistik, tidak hanya mengganti kendaraan tetapi juga menata ulang sistem trayek dan jadwal pengoperasian.

Strategi Pembaruan Armada dan Harapan Masa Depan

Walikota Semarang memastikan bahwa penggunaan bus listrik akan menjadi arah kebijakan utama pemerintah kota dalam dua tahun mendatang. Saat ini, proses uji coba dua unit bus listrik sedang berlangsung di rute strategis, sekaligus mengukur daya tahan baterai dan efisiensi energi.

Pemerintah juga menyiapkan insentif untuk mendorong operator transportasi lokal beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Program ini mencakup keringanan pajak, subsidi perawatan, dan dukungan infrastruktur seperti stasiun pengisian daya di titik strategis kota.

Warga Semarang menyambut positif rencana peralihan ke bus listrik. Mereka berharap bukan hanya polusi berkurang, tetapi juga wajah transportasi publik menjadi lebih modern dan sehat. Julukan cumi-cumi darat diharapkan segera tinggal kenangan, berganti dengan kebanggaan baru.

Simak berita update lainnya tentang Semarang dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di .


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari regional.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari www.ayosemarang.co