Kasus pembunuhan yang terjadi dalam sebuah tempat karaoke di Kabupaten Semarang mengguncang masyarakat setempat.

Dua pelaku yang merupakan sahabat korban diduga sengaja melakukan tindakan fatal akibat masalah dendam lama. Polisi bergerak cepat, menangkap pelaku dalam hitungan jam dan memasang garis polisi di lokasi kejadian. Info Kejadian Semarang merinci kronologis, modus, hingga respons pihak berwenang terhadap insiden tragis tersebut.
Kronologi Awal
Pada Senin (28 Juli 2025), korban asal Kota Semarang dan dua pelaku berinisial B (28) serta D (32) semuanya dari Kecamatan Bergas menghabiskan waktu bersama dengan mengonsumsi minuman keras. Setelah itu, korban lanjut karaoke bersama dua orang saksi, sementara pelaku B dan D menunggu di luar hingga situasi memicu dendam lama.
Pembunuhan Direncanakan di Karaoke
Sekitar pukul 22:30 WIB, kedua pelaku tiba di lokasi Karaoke Raffi di Desa Jatijajar, Kecamatan Bergas. Mereka telah membawa pisau dapur dari rumah dengan niat menyerang korban secara langsung. Saat berada di ruang karaoke, korban langsung ditusuk beberapa kali, termasuk ke bagian dada dan perut.
Pelaku dan Korban Pernah Kenal
Polisi menyebut bahwa korban dan pelaku saling mengenal sejak lama. Pembunuhan ini dinyatakan sebagai tindakan yang sangat terencana, bukan ledakan emosi sesaat. B bahkan sempat membersihkan pisau dan menghilangkan jejak sebelum melarikan diri.
Penangkapan Cepat oleh Aparat
Tim Resmob Polres Semarang berhasil menangkap kedua pelaku kurang dari enam jam setelah kejadian. Keduanya ditangkap sekitar pukul 02:00 WIB saat berusaha sembunyi. Kedua pelaku tidak melakukan perlawanan saat ditangkap.
Baca Juga: Mantan Wali Kota Semarang Dituntut Penjara 6 Tahun dan Hak Politik Dicabut
Proses Hukum dan Dugaan Tindak Pidana

Kedua pelaku kini menghadapi pasal KUHP tentang pembunuhan berencana (Pasal 340) dan pembunuhan (Pasal 338), dengan ancaman hukuman maksimal hingga pidana mati, penjara seumur hidup, atau hingga 20 tahun penjara.
Barang Bukti dan Autopsi Korban
Setelah penanganan TKP, polisi mengautopsi jenazah korban di RS Bhayangkara Semarang. Barang bukti berupa pisau yang digunakan sempat dibersihkan oleh pelaku, tetapi ditemukan noda darah dan memberi petunjuk kuat atas keterlibatan pelaku.
Pembelajaran dari Insiden Karaoke
Kasus ini kembali mengingatkan pentingnya pengawasan di tempat hiburan malam dan konsekuensi serius dari dendam pribadi. Tindakan membawa senjata tajam dari rumah dan membesarkan konflik terutama di lokasi ramai berpotensi fatal. Polisi menekankan pentingnya mencegah eskalasi emosi di ruang publik.
Pembunuhan di tempat karaoke Semarang menunjukkan bahwa tindakan dendam pribadi bisa berubah menjadi tragedi karena direncanakan dan dilaksanakan secara sadar.
Respons cepat aparat, penangkapan dalam hitungan jam, serta penegakan hukum yang tegas menjadi langkah penting untuk memberi efek jera dan menjaga rasa aman publik. Kasus ini menjadi pengingat bahwa konflik kecil pun jika dibarengi alkohol dan senjata bisa berakhir tragis.
Dapatkan berita lainnya yang terjadi di Semarang hanya di Info Kejadian Semarang.
Sumber Gambar:
- Gambar pertama dari www.detik.com
- Gambar kedua dari mediaindonesia.com