Pameran lukisan bertema Bung Karno yang digelar di Gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang, menjadi sebuah ruang seni dan edukatif yang kuat.

Acara ini berlangsung pada akhir Juni 2025 sebagai bagian dari rangkaian Festival Mustika Rasa, yang memperingati bulan kelahiran Bung Karno sekaligus bulan lahirnya Pancasila. Dibawah ini Info Kejadian Semarang akan membahas pameran ini memamerkan sekitar 100 karya lukisan dari 50 seniman se-Jawa Tengah, dengan beragam aliran seni yang mengekspresikan semangat nasionalisme.
Ruang Seni yang Menghubungkan Generasi
Gedung Oudetrap yang berlokasi di jantung Kota Lama Semarang menjadi saksi hidup hadirnya pameran yang mampu menghubungkan lintas generasi. Mulai dari pelukis profesional, pelajar, hingga penyandang disabilitas turut berpartisipasi dalam menciptakan karya seni yang memvisualisasikan sosok Bung Karno.
Hal ini menjadikan pameran bukan hanya sebagai ajang apresiasi seni, tetapi juga sebagai ruang inklusif yang mengangkat keberagaman dan kemampuan setiap individu untuk berkarya, tanpa terkecuali.
Karya Seni Dari Penyandang Disabilitas
Salah satu aspek paling menarik dari pameran ini adalah keterlibatan seniman penyandang disabilitas yang menghasilkan sekitar enam lukisan yang dipajang. Karya-karya ini mendapat apresiasi tinggi dari pengunjung, seperti Intan Qudstia.
Menganggap bahwa pameran ini menunjukkan bahwa penyandang difabel juga mampu berkarya dengan hasil yang luar biasa. Ini menjadi bukti bahwa seni dapat menjadi medium inklusi sosial yang efektif, sekaligus menginspirasi masyarakat luas untuk lebih menghargai keberagaman kemampuan manusia.
Ragam Aliran Seni dan Ekspresi Bung Karno
Pameran menampilkan berbagai aliran seni mulai dari realisme, naturalisme, hingga ekspresionisme, yang masing-masing mampu merekam dan mengekspresikan emosi serta semangat Bung Karno. Melalui karya-karya ini, pengunjung dapat melihat wajah Bung Karno dari berbagai perspektif.
Baik sebagai negarawan, pejuang, maupun sosok penuh karisma yang menginspirasi. Keberagaman gaya ini memperkaya pengalaman visual dan emosional pengunjung, memperdalam pemahaman mereka tentang sejarah dan nilai-nilai yang diusung Bung Karno.
Baca Juga:
Edukasi Sejarah Melalui Koleksi dan Lukisan
Selain lukisan, pameran juga menghadirkan koleksi perangko yang berkaitan dengan Bung Karno, sebagai sarana edukasi sejarah yang menarik bagi generasi muda. Dalam era digital dan komunikasi modern, benda-benda klasik seperti perangko sudah mulai jarang dikenal.
Sehingga pameran ini menjadi jembatan untuk mengenalkan sejarah dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Hal ini menambah dimensi edukatif pameran, tidak hanya sebagai hiburan visual tetapi juga sebagai media pembelajaran sejarah yang kontekstual.
Ruang Refleksi dan Inspirasi Nasionalisme

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyatakan bahwa pameran ini diharapkan menjadi ruang refleksi yang kuat. Sekaligus sumber inspirasi bagi generasi muda untuk terus bergerak, berpikir kritis, dan mencintai tanah air.
Melalui karya seni, semangat nasionalisme Bung Karno dihidupkan kembali, mendorong masyarakat untuk menginternalisasi nilai-nilai perjuangan dan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Pameran ini juga gratis untuk umum, sehingga dapat diakses oleh berbagai kalangan masyarakat sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif.
Potensi Menjadi Agenda Tahunan dan Wadah Berkembangnya Seniman
Pameran lukisan Bung Karno ini juga menjadi ajang bertemunya para pelukis dengan penikmat seni dan calon pembeli. Membuka peluang bagi para seniman untuk berkembang dan mendapatkan pengakuan. Wali Kota Semarang bahkan membuka kemungkinan menjadikan pameran ini sebagai agenda tahunan.
Sehingga dapat terus memupuk semangat berkesenian dan nasionalisme di Kota Semarang. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung seni sebagai media pembelajaran dan pengembangan budaya lokal yang inklusif.
Kesimpulan
Pameran lukisan Bung Karno di Gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang, bukan sekadar pameran seni biasa, melainkan sebuah ruang inklusif dan edukatif yang menghubungkan berbagai lapisan masyarakat dan generasi. Dengan menampilkan karya dari seniman profesional, pelajar, hingga penyandang disabilitas, pameran ini berhasil mengangkat nilai keberagaman dan inklusi dalam berkarya.
Selain itu, keberagaman aliran seni dan koleksi sejarah yang dipamerkan memberikan pengalaman edukasi yang menyenangkan dan mendalam tentang sosok Bung Karno dan perjuangan bangsa. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di Info Kejadian Semarang.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari teropongjateng.com
- Gambar Kedua dari semarang.viva.co.id