Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyalurkan bantuan logistik senilai Rp 3,6 miliar untuk korban banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Genangan air yang mencapai 10 hingga 80 sentimeter mengakibatkan rumah‑rumah warga terendam, akses jalan terputus dan aktivitas warga lumpuh sebagian.
Kondisi semakin memburuk karena banjir terjadi sudah selama sepekan dan belum juga menunjukkan tanda‑tanda surut secara menyeluruh.
Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Semarang.
Distribusi Bantuan Rp 3,6 M Dari Mensos
Menanggapi situasi darurat tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan bahwa Kementerian Sosial telah mengirim bantuan logistik senilai lebih dari Rp 3,6 miliar untuk membantu korban banjir di Semarang dan sekitarnya.
Bantuan tersebut mencakup makanan siap saji untuk dewasa dan anak‑anak, lauk pauk, tenda gulung, selimut, family kit, pakaian untuk anak dan orang dewasa, serta prioritas kebutuhan perempuan.
Bantuan logistik disalurkan secara bertahap melalui gudang milik Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, dengan target sejumlah kecamatan terdampak.
Terdapat pula dua dapur umum yang didirikan di Kecamatan Pedurungan dan Gayamsari untuk menyediakan makanan bagi ribuan keluarga. Selain itu, bantuan juga mencakup layanan psikososial dan dukungan bagi perempuan yang terdampak bencana.
Tanggap Darurat dan Rekonstruksi
Menurut Gus Ipul, penanganan bencana banjir dilakukan dalam tiga tahapan utama. Tahap pertama adalah evakuasi yang dilakukan oleh tim terlatih seperti Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), TNI‑Polri, dan kader terlatih.
Pada tahap tanggap darurat, pemerintah menyebut bahwa kondisi belum memungkinkan agar warga kembali ke rumah masing‑masing karena air belum sepenuhnya surut.
Tahap berikutnya adalah masa kedaruratan, di mana penyediaan logistik, shelter, tenda pengungsian dan dapur umum menjadi prioritas. Tahap terakhir adalah rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak.
Pemerintah daerah dan pusat pun menunjukkan koordinasi untuk mempercepat penanganan. Contoh, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyalurkan bantuan obat‑obatan, logistik dan makanan siap saji untuk sopir truk yang terjebak di ruas Jalan Pantura Kaligawe akibat banjir.
Baca Juga: Polda Jateng Terus Evakuasi Warga Terdampak Banjir Kaligawe
Layanan Santunan Pemerintah

Banjir di Semarang tidak hanya menyebabkan kerugian materiil, tetapi juga mengakibatkan korban jiwa. Data BPBD Kota Semarang mencatat tiga warga tewas akibat tenggelam dan satu lagi masih hilang terseret arus sungai.
Untuk itu, Kementerian Sosial telah menyiapkan santunan untuk ahli waris korban meninggal serta dukungan pengobatan bagi korban luka.
Gus Ipul menyampaikan bahwa santunan menjadi bagian dari layanan bagi korban bencana selain penyediaan kebutuhan darurat. “Untuk korban meninggal ada santunan, untuk yang luka‑luka pun ada dukungan untuk pengobatan,” tuturnya.
Pemerintah juga akan melakukan asesmen lebih lanjut untuk memastikan korban yang memerlukan program pemberdayaan ekonomi dapat diproses.
Tantangan ke Depan Untuk Pemulihan
Meskipun bantuan telah disalurkan, tantangan besar masih menunggu di depan. Genangan air yang belum kunjung surut menjadi hambatan bagi warga yang ingin kembali ke rumah dan memulihkan aktivitas.
Secara teknis, diperlukan kerja sama sensitif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga teknis serta masyarakat untuk memperbaiki sistem drainase dan tanggul yang menjadi penyebab meluasnya banjir.
Warga di Genuk misalnya berharap agar jalan ditinggikan dan pompa genangan lebih banyak disiapkan agar banjir tidak berulang. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga sudah meminta agar BPBD siaga 24 jam menghadapi fluktuasi cuaca dan melakukan patroli intensif.
Untuk informasi terbaru dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Semarang, termasuk perkembangan infrastruktur, kasus kriminal, dan aktivitas masyarakat. Kalian bisa kunjungi Info Kejadian Semarang.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari news.okezone.com
- Gambar Kedua dari www.cnnindonesia.com