Menteri Imipas Bertukar Ompreng dengan narapidana di Lapas Kelas I Semarang pada 18 Juni 2025 menjadi sorotan hangat.

Sebuah momen yang menunjukkan kedekatan dan kepedulian Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto terhadap warga binaan. Inisiatif ini, di mana Menteri Agus bertukar menu makan siang secara acak dengan narapidana.
Tidak hanya menciptakan suasana kekeluargaan tetapi juga menegaskan komitmen untuk memastikan kesetaraan kualitas makanan di dalam lembaga pemasyarakatan. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Semarang.
Konsep Makan Siang Lesehan Tanpa Sekat
Suasana di Aula Kunjungan Joglo Ageng Lapas Semarang pada hari itu sangat berbeda dari kunjungan resmi pada umumnya. Menteri Imipas Agus Andrianto, didampingi Dirjen Pemasyarakatan Mashudi, Kakanwil Ditjenpas Jateng Mardi Santoso, dan para Kepala Lapas UPT se-Jawa Tengah, memilih untuk duduk lesehan di lantai bersama ratusan narapidana.
Tidak ada meja atau kursi yang memisahkan mereka, menciptakan kesan kedekatan dan tanpa jarak. Konsep makan siang ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya nyata untuk menghapus sekat antara pejabat tinggi dan warga binaan.
Menteri Agus menegaskan bahwa semua yang hadir adalah insan terhormat, tanpa memandang status atau latar belakang. Ia juga memastikan bahwa menu yang disantapnya sama persis dengan menu harian yang disajikan untuk narapidana di Lapas Semarang.
Inisiatif Pertukaran Ompreng Simbol Empati dan Keterbukaan
Puncak dari acara makan siang bersama ini adalah inisiatif pertukaran ompreng. Awalnya, beberapa narapidana sempat menunjukkan kebingungan saat Menteri Agus meminta mereka menyerahkan ompreng makan siangnya untuk ditukar dengan miliknya. Namun, keraguan itu segera sirna dan disambut dengan antusiasme serta tepuk tangan dari narapidana lainnya.
Menteri Agus menjelaskan bahwa tindakan ini adalah bagian dari upayanya untuk memastikan kualitas makanan yang diterima warga binaan, sekaligus menunjukkan bahwa ia juga mengonsumsi makanan yang sama dengan mereka. Momen ini menjadi representasi kuat dari empati dan keinginan untuk memahami langsung kondisi yang dialami narapidana.
Baca Juga: 1 Gangster Ditangkap Usai Tawuran Maut di Semarang
Ruang Curhat dan Harapan Baru

Selain makan siang bersama, Menteri Imipas juga membuka sesi dialog, memberikan kesempatan kepada para warga binaan untuk menyampaikan keluh kesah atau uneg-uneg mereka selama menjalani masa hukuman. Salah satu narapidana, Imam Fadilah, yang divonis seumur hidup karena kasus narkoba, memanfaatkan kesempatan ini untuk mengungkapkan penyesalannya dan memohon keringanan hukuman.
Ia menyampaikan komitmennya untuk berubah dan memperbaiki diri demi bisa kembali berkumpul dengan keluarganya. Menanggapi curahan hati Imam, Menteri Agus memberikan kabar gembira terkait Kebijakan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru, yang akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2026.
Dalam undang-undang baru tersebut, narapidana yang dihukum seumur hidup atau bahkan hukuman mati memiliki peluang untuk mengajukan Peninjauan Kembali (PK) demi mendapatkan keringanan hukuman.
Pengajuan PK ini bahkan bisa dilakukan secara kolektif dengan bimbingan kemasyarakatan. Diharapkan, melalui PK ini, hukuman seumur hidup bisa berubah menjadi jenis hukuman lain, seperti 20 tahun penjara.
Inspeksi Fasilitas dan Apresiasi Karya Narapidana
Sebelum makan siang, Menteri Agus Andrianto juga melakukan inspeksi menyeluruh terhadap fasilitas di Lapas Kelas I Semarang. Ia memeriksa langsung dapur lapas yang telah direnovasi sejak tahun 2024, memastikan kebersihan dan kualitas makanan yang disiapkan untuk para napi.
Bahkan, ia sempat memuji ukuran lauk ayam yang disajikan, menyebutnya lumayan besar. Setelah itu, Menteri Agus mengunjungi ruang kegiatan kerja narapidana. Ia melihat langsung proses pembuatan kursi anyaman rotan, sandal dari eceng gondok, dan batik. Menteri Agus sangat mengapresiasi hasil karya narapidana yang bahkan telah diekspor ke mancanegara.
Di area bakery, ia juga mencicipi kue buatan napi, seperti roti O, bolu loyang, pizza, bolu Surabaya, dan brownies, yang semuanya merupakan hasil racikan warga binaan. Dalam setiap ruangan kerja, Menteri Agus menyempatkan diri berbincang dan memberikan motivasi kepada para warga binaan.
Edukasi dan Motivasi Membangun Harapan di Balik Jeruji
Dalam kunjungannya, Menteri Imipas tidak hanya berinteraksi secara personal tetapi juga memberikan arahan dan motivasi kepada para narapidana. Ia mendorong warga binaan untuk mengambil hikmah dari masa hukuman yang dijalani dan mengaktualisasikan diri melalui pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan di dalam lapas.
Menteri Agus berharap agar kegiatan di dalam lapas dapat menghasilkan pendapatan dan memberikan manfaat bagi para narapidana. Ia juga meyakini bahwa kerja sama yang baik akan membuahkan hasil positif. Melalui makan siang bersama dan dialog ini, Menteri Agus berharap dapat menyehatkan serta mendukung warga binaan dalam menjalani aktivitas mereka.
Kesimpulan
Momen Menteri Imipas Bertukar Ompreng dan narapidana di Lapas Semarang adalah sebuah peristiwa yang melampaui sekadar agenda kunjungan biasa. Ini adalah manifestasi nyata dari upaya pemerintah untuk mendekatkan diri dengan warga binaan, menunjukkan empati, dan memberikan harapan baru.
Dialog yang terbuka, janji keringanan hukuman melalui KUHP baru, serta apresiasi terhadap karya narapidana, semuanya berkontribusi dalam membangun suasana yang lebih positif di dalam lapas. Kunjungan ini mengirimkan pesan kuat bahwa setiap individu, terlepas dari kesalahan masa lalu, memiliki hak untuk mendapatkan perhatian, motivasi, dan kesempatan untuk memperbaiki diri.
Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap hanya di INFO KEJADIAN SEMARANG.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari news.detik.com
- Gambar Kedua dari www.rri.co.id