Pemerintah Provinsi Jawa Tengah perkuat pelestarian budaya dengan hadirkan Pasar Raya di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Solo.

Kegiatan ini sekaligus memberikan ruang ekspresi budaya sekaligus wadah pemasaran bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pasar Raya TBJT 2025 yang digelar mulai 1 hingga 15 Agustus menjadi momentum penting untuk merajut pesona sekaligus merawat jati diri budaya Jawa Tengah.
Latar Belakang dan Tujuan Pasar Raya di TBJT Solo
Pasar Raya yang mengusung tema “Merajut Pesona, Merawat Jatidiri Jawa Tengah” ini adalah event tahunan yang digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI, HUT Provinsi Jawa Tengah, dan HUT TBJT sendiri. Tujuannya adalah mengintegrasikan kegiatan seni budaya dengan aktivitas masyarakat melalui sebuah pasar rakyat dan seni yang membaur.
Kepala TBJT, Suratno, menyampaikan bahwa selama ini seni dan budaya biasanya terpisah dari aktivitas sehari-hari masyarakat. Pasar Raya ingin menghadirkan harmoni antara seni, budaya, dan kehidupan masyarakat dalam satu wadah.
Ragam Aktivitas dan Ekspresi Budaya Dalam Pasar Raya
Pasar Raya TBJT menampilkan beragam aktivitas menarik seperti pasar malam berisi stan kuliner, pameran seni rupa, hingga panggung pertunjukan seni tradisional dan kontemporer. Ada sekitar 61 penampilan seni pertunjukan, termasuk tari, musik tradisional, wayang kulit, wayang golek, barongsai, dan pertunjukan band pelajar dan umum.
Event ini juga memajang karya lebih dari 200 perupa yang meliputi seni lukis, instalasi, patung, fotografi, serta kehadiran tiga museum di Jawa Tengah sebagai bagian pameran. Kegiatan ini memicu literasi seni budaya sekaligus memberikan kesempatan bagi seniman dan pelaku budaya untuk mengekspresikan karya dan tradisi mereka secara luas.
Mendukung UMKM dan Peningkatan Ekonomi Lokal
Selain aspek budaya, Pasar Raya juga memberikan ruang kepada sekitar 80 pelaku UMKM lokal untuk memasarkan produk kerajinan dan kuliner khas Jawa Tengah. Dengan hadirnya stan-stan UMKM, acara ini tidak hanya menyuguhkan hiburan dan edukasi seni, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat lokal.
Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana menegaskan harapannya agar acara ini bisa memacu pertumbuhan ekonomi melalui aktivitas UMKM. Aksi ini sekaligus menggiatkan seni dan tradisi yang ada di daerah. Partisipasi UMKM menjadi fondasi penguatan ekonomi kreatif sekaligus penggerak sosial budaya masyarakat.
Baca Juga: Viral! Pemotor Bersarung Nekat Masuk Tol di Semarang, Pengakuannya Bikin Kaget
Keterlibatan dan Antusiasme Pelaku Seni dan Masyarakat

Gelaran Pasar Raya TBJT diikuti oleh berbagai kelompok peserta dari 24 kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Aksi ini menarik keikutsertaan dari daerah lain seperti Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat. Antusiasme para seniman sangat tinggi, dengan sejumlah besar karya mereka memperlihatkan keragaman sekaligus kekayaan budaya daerah.
Selain seniman profesional, pelajar dan mahasiswa juga turut serta, menjadikan acara ini bersifat inklusif dan kolaboratif. Masyarakat umum yang hadir juga memberikan respon positif, dengan jumlah pengunjung yang terus meningkat selama 15 hari pelaksanaan.
Peran Pemprov Jateng Dalam Melestarikan Budaya
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menganggap Pasar Raya TBJT sebagai langkah strategis dalam menjaga kelestarian seni budaya sekaligus mengadaptasi budaya ke dalam konteks modern tanpa kehilangan jati diri.
Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan dukungannya agar kegiatan semacam ini rutin digelar sebagai wahana edukasi budaya sekaligus ajang perekat sosial. Melalui program ini, Pemprov Jateng ingin memastikan generasi muda tetap mengenal dan mencintai budaya daerah sebagai warisan yang tidak ternilai.
Event Berkelanjutan dan Perluasan Dampak
Pasar Raya TBJT diharapkan menjadi event tahunan yang tidak hanya menyuguhkan hiburan. Namun juga terus memperkaya ruang eksplorasi budaya dan ekonomi daerah. Rencana ke depan termasuk peningkatan jumlah pelaku seni dan UMKM. Pengembangan program edukasi seni bagi generasi muda, serta perluasan jaringan peserta hingga tingkat nasional.
Dengan dukungan berbagai pihak, acara ini berpotensi memperkuat ekosistem seni budaya sekaligus membuka peluang pengembangan pariwisata berbasis budaya di Jawa Tengah.
Kesimpulan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui penyelenggaraan Pasar Raya di TBJT Solo memberikan ruang ekspresi budaya yang kaya dan dinamis. Aksi ini dilakukan sambil mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui peran aktif UMKM.
Dengan menampilkan ragam seni tradisional hingga kontemporer, serta melibatkan ratusan pelaku seni dan budaya dari berbagai daerah. Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk melestarikan dan merawat jati diri budaya Jawa Tengah.
Keberhasilan dan antusiasme masyarakat serta pelaku seni membuka peluang agar Pasar Raya TBJT dapat terus menjadi agenda tahunan. Hal ini diharapkan menguatkan ikatan budaya dan memperkokoh ekonomi kreatif di provinsi ini.
Untuk informasi terbaru dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Semarang, termasuk perkembangan infrastruktur, kasus kriminal, dan aktivitas masyarakat, kalian bisa kunjungi Info Kejadian Semarang.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari radarsolo.jawapos.com
- Gambar Kedua dari todaynews.id