Posted in

Terungkap! Pemancing Hilang di Dam Semarang, Tim SAR Kembali Sisir Lokasi Seram Ini!

Pemancing Hilang pada 19 Agustus 2025, sebanyak 12 pemancing diterjang gelombang tinggi dan angin kencang di Dam Semarang.

Terungkap! Pemancing Hilang di Dam Semarang, Tim SAR Kembali Sisir Lokasi Seram Ini!

Insiden ini menyebabkan dua pemancing meninggal dunia, yaitu Febriyanto (35) dan Bagus Wicaksono (33), sementara tiga lainnya masih dinyatakan hilang, di antaranya Pujo, Mono, dan Wanto. Tujuh pemancing berhasil diselamatkan.

Proses pencarian sempat dihentikan sementara karena kondisi cuaca yang buruk dan gelombang tinggi. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran .

Kronologi Kejadian Nahas

Rombongan dua belas pemancing ini berangkat dari Dermaga Tambaklorok pada Selasa pagi, sekitar pukul 07:00 WIB. Mereka diantar menggunakan perahu sopek milik seorang warga bernama Singgih menuju area Dam Merah, yang dikenal sebagai pintu masuk Pelabuhan Tanjung Emas. Setelah menurunkan para pemancing, Singgih kembali ke dermaga sekitar pukul 08:00 WIB.

Awalnya, kondisi cuaca dilaporkan cukup baik untuk memancing. Namun, sekitar tiga jam kemudian, pada pukul 10:30 WIB, cuaca mendadak memburuk. Hujan deras disertai angin kencang dan gelombang tinggi tiba-tiba menerjang lokasi pemancingan, menciptakan situasi yang sangat berbahaya.

Merasa khawatir akan keselamatan para pemancing, Singgih segera berinisiatif untuk menjemput mereka kembali. Ia tiba di Dam Merah sekitar pukul 11:30 WIB. Namun, saat itu ia hanya menemukan tujuh dari dua belas pemancing dalam kondisi selamat. Lima pemancing lainnya dilaporkan hilang, tersapu oleh gelombang tinggi.

Upaya Penyelamatan dan Tantangan Pencarian

Pencarian awal yang dibantu nelayan setempat menghasilkan penemuan dua jenazah pada pukul 16:00 WIB. Salah satu jenazah teridentifikasi bernama Bagus Wicaksono (33), warga Sayung, Kabupaten Demak, dan Febriyanto (35), alias Bagong, warga Gebang Anom Kecil, Sarirejo, Semarang Timur.

Dua korban lainnya yang meninggal dunia dilaporkan meninggal saat dalam perjalanan evakuasi. Kendala utama dalam operasi pencarian adalah cuaca buruk, angin kencang, dan gelombang tinggi yang masih melanda perairan Tanjung Emas. Kepala Seksi Operasi Basarnas Semarang, Mulwahyono, menyatakan bahwa pencarian dihentikan sementara pada Selasa malam karena kondisi yang tidak memungkinkan dan berbahaya bagi tim penyelamat.

Meskipun demikian, Basarnas Semarang tetap menyiagakan satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB) di sekitar lokasi hilangnya korban untuk memantau kondisi dan siap bergerak jika cuaca membaik.

Baca Juga: Semarang Jadi Lokasi Penyelenggaraan Lights Wonderland Perdana di Indonesia

Jumlah Korban dan Identifikasi

Jumlah Korban dan Identifikasi

Dari total 12 pemancing, data terakhir menunjukkan bahwa tujuh orang berhasil selamat. Empat pemancing ditemukan meninggal dunia. Sementara itu, satu pemancing masih dinyatakan hilang dan terus dalam pencarian.

Identitas korban selamat meliputi Panijan (47) warga Kebonharjo, Tanjung Mas, Semarang Utara Sigit (45) dan Hartono (46) keduanya warga Kokosan, Sendangguwo, Kecamatan Tembalang Andi Kurniawan (45) warga Tegalsari Perbalan, Kecamatan Candisari serta tiga orang dengan panggilan To, Sugeng, dan Mbahe. Dua korban meninggal yang sudah teridentifikasi adalah Febriyanto (35) dan Bagus Wicaksono (33). Adapun tiga orang yang masih dalam pencarian bernama Pujo, Mono, dan Wanto.

Pencegahan dan Peringatan

Insiden ini kembali mengingatkan akan bahaya yang mengintai di laut, terutama saat kondisi cuaca memburuk. Kepala Seksi Operasi Basarnas Kota Semarang, Mulwahyono, sangat menyayangkan bahwa sebagian besar pemancing tidak menggunakan alat keselamatan seperti pelampung saat kejadian. Ia juga menyebutkan bahwa Dam Merah adalah lokasi yang licin dan kerap terendam air, bahkan bisa mencapai 0,5 hingga 1 meter saat pasang.

Pihak berwenang dan pemerintah sebenarnya telah mengimbau masyarakat untuk tidak memancing di lokasi tersebut karena faktor risiko tinggi. Mulwahyono juga memperkirakan bahwa gelombang laut masih akan tinggi dan angin masih akan kencang pada hari-hari mendatang, sehingga mengimbau para pemancing dan nelayan untuk lebih berhati-hati.

Kesimpulan

Tragedi di Dam Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, menjadi pengingat pahit tentang ketidakpastian alam dan pentingnya kesadaran akan keselamatan di laut. Dengan empat korban tewas dan satu masih hilang, tim SAR gabungan terus berupaya keras untuk menemukan sisa korban meskipun terkendala cuaca buruk.

Kejadian ini menggarisbawahi perlunya kepatuhan terhadap peringatan cuaca dan penggunaan alat keselamatan untuk mencegah insiden serupa di masa depan​. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap tentang Pemancing Hilang di Dam Semarang hanya di INFO KEJADIAN SEMARANG.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.detik.com
  2. Gambar Kedua dari semarang.viva.co.id