Polda Jateng menggelar pengamanan besar-besaran dalam rangka aksi unjuk rasa menandai setahun kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran.

Aksi digelar di depan kantor Gubernur Jateng, Semarang, pada Senin, dan melibatkan kelompok BEM Semarang Raya sebagai penyelenggara aksi. Berikut ini Info Kejadian Semarang akan memberikan informasi terbaru dan menarik tentang pengamanan unjuk rasa setahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Ribuan Personel Siap Amankan Unjuk Rasa
Artanto menyebut, dari total personel yang diterjunkan, 1.952 orang dikerahkan di Semarang, terutama di sekitar kantor Gubernur dan DPRD Jateng. Sementara itu, Polres Sukoharjo juga mengamankan aksi serupa di Bundaran Tugu dengan 535 personel gabungan.
“Total seluruh personel pengamanan sejumlah 2.487 orang. Mereka berasal dari berbagai unsur, termasuk Polri, TNI, hingga Damkar,” kata Artanto. Ia menambahkan, pengecekan senjata dilakukan sebelum apel untuk memastikan tidak ada personel yang membawa senjata api. “Kita yakini tidak ada senjata api dalam pengamanan unjuk rasa. Senjata peluru nihil,” tegasnya.
Pendekatan Humanis dan Dialogis Polda Jateng
Selain memastikan keamanan, Polda Jateng juga menekankan pendekatan humanis dalam pengamanan unjuk rasa. Artanto menegaskan, aparat tidak hanya fokus pada pengamanan fisik, tetapi juga menjaga komunikasi dengan peserta aksi agar situasi tetap terkendali tanpa gesekan.
“Pendekatan dialogis menjadi kunci. Kami ingin memastikan aspirasi bisa tersampaikan, namun tetap dalam koridor hukum,” jelasnya. Artanto menambahkan, pihaknya melakukan pengecekan secara rutin terhadap kesiapan personel agar setiap tindakan di lapangan tetap profesional dan sesuai prosedur.
Menurutnya, pengamanan yang humanis ini menjadi salah satu bentuk pelayanan Polri sebagai penjaga demokrasi, sehingga massa aksi merasa terlayani dan aman selama menyampaikan pendapat di muka umum.
Baca Juga: BRT Semarang Disebut Cumi-Cumi Darat Akibat Polusi Udara
Titik-Titik Strategis Pengamanan

Dalam pengamanan aksi unjuk rasa setahun kepemimpinan Prabowo-Gibran, Polda Jateng menempatkan personel di titik-titik strategis, termasuk di kantor Gubernur Jateng dan DPRD Jateng. Pihak kepolisian memastikan setiap jalur akses dipantau agar kegiatan aksi tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.
Di Semarang, personel gabungan ditempatkan secara terpadu dan berlapis, sehingga setiap potensi gangguan bisa diantisipasi dengan cepat. Begitu pula di Sukoharjo, pengamanan dilakukan dengan skala lebih kecil, namun tetap mempertahankan protokol pengamanan ketat.
Artanto menambahkan, koordinasi antar-instanasi berlangsung secara intensif, termasuk dengan TNI dan Damkar, untuk memastikan setiap situasi darurat dapat direspons secara cepat dan tepat.
Polri Tegaskan Komitmen Jaga Kondusivitas
Polda Jateng menegaskan bahwa pengamanan ini bukan hanya soal menjaga keamanan fisik, tetapi juga menjamin hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat. Artanto menuturkan, Polri berkomitmen menjaga wilayah Jateng tetap kondusif, khususnya Kota Semarang, agar kegiatan demokrasi berjalan lancar.
“Diterjunkannya ribuan personel ini merupakan wujud solidaritas bersama untuk mengamankan wilayah dan memastikan tidak ada potensi gangguan keamanan,” ujarnya. Ia menegaskan, pihak kepolisian siap menghadapi berbagai situasi, termasuk potensi kerumunan besar, namun tetap menekankan pada pendekatan persuasif agar massa aksi tetap tertib.
Pengamanan setahun kepemimpinan Prabowo-Gibran menjadi contoh penerapan pengamanan profesional dan humanis, di mana aspirasi publik tetap dapat tersalurkan tanpa menimbulkan konflik. Polri dan instansi terkait akan terus memantau situasi hingga aksi berakhir, untuk memastikan keselamatan seluruh peserta aksi dan masyarakat sekitar.
Simak berita update lainnya tentang Semarang dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Semarang.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari detik.com