Polda Jawa Tengah menyelidiki Chiko Radityatama Agung Putra terkait pelecehan digital, konten AI, dan penyebaran pornografi di media sosial.

Kasus ini mencuat setelah korban dan masyarakat ramai membicarakan penyebaran konten pornografi yang dimanipulasi menggunakan teknologi Artificial Intelligence AI. Dibawah ini Anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya tentang seputaran Info Kejadian Semarang.
Kronologi Kasus Pelecehan AI dan Modus Pelaku
Kasus ini bermula dari cuitan di akun media sosial X yang mengungkap dugaan pelecehan terhadap beberapa korban. Dalam cuitan tersebut disebutkan bahwa pelaku merupakan mahasiswa di universitas negeri di Semarang. Chiko diduga telah menyebarkan konten pornografi dengan cara memanipulasi wajah siswi dan seorang guru di sekolahnya dulu menggunakan teknologi AI.
Menurut informasi, kasus ini bermula saat Chiko bertukar akun Instagram kedua dengan mantan kekasihnya. Dari situ, ia menangkap layar cerita akun Instagram teman mantan kekasihnya dan kemudian menggunakan teknologi AI untuk membuat konten yang merugikan banyak korban. Aksi ini kemudian tersebar di media sosial, memicu kemarahan publik dan perhatian pihak berwenang.
Upaya Polisi Dalam Penyelidikan
Meski identitas dan alamat pelaku sudah diketahui, pihak kepolisian belum melakukan penangkapan. Polisi menekankan bahwa fokus saat ini adalah klarifikasi dan pengumpulan barang bukti. “Orangnya jelas, alamatnya jelas, dan kita harapkan terduga pelaku ini kooperatif dengan pihak kepolisian. Dari pihak kepolisian, kami harus mengumpulkan alat bukti dulu untuk mendukung proses hukumnya,” jelas Artanto.
Selain itu, polisi juga mempertimbangkan dampak psikologis yang mungkin terjadi pada korban maupun pelaku. Kasus ini melibatkan anak-anak dan konten yang sensitif, sehingga penyidik harus berhati-hati dalam setiap langkah penyelidikan.
Baca Juga: Agustina Rahmawati, Semarang Kini Jadi Role Model Pengelolaan Arsip Digital
Perlindungan Untuk Korban dan Saksi

Direktorat Siber Polda Jateng menegaskan komitmen untuk melindungi korban, terutama anak-anak. “Aturannya, kami dari pihak kepolisian akan melindungi para saksi. Apalagi ini adalah anak-anak. Jangan takut, siapapun pelakunya, kita akan meluruskan kasus ini dan mengungkap peristiwanya,” tambah Artanto.
Dalam proses penyidikan, polisi juga melakukan pemanggilan terhadap sejumlah pihak yang berkaitan langsung dengan kasus ini, termasuk pihak sekolah, orang tua korban, serta para siswa yang menjadi korban. Hal ini dilakukan untuk memastikan semua fakta dapat terungkap dan korban mendapatkan perlindungan maksimal selama proses hukum berlangsung.
Tantangan Hukum di Era Digital
Kasus ini menjadi sorotan karena melibatkan teknologi canggih seperti AI yang dapat memanipulasi wajah dan membuat konten pornografi secara digital. Fenomena ini menunjukkan bahwa kejahatan berbasis teknologi semakin kompleks dan memerlukan pendekatan hukum yang adaptif.
Direktorat Siber Polda Jateng berupaya mengumpulkan bukti digital dengan seksama agar proses hukum berjalan lancar. Langkah ini juga penting untuk menetapkan batasan hukum terkait penggunaan teknologi AI dalam konteks pelecehan dan penyebaran konten pornografi.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat, terutama generasi muda, tentang risiko menyebarkan konten digital yang merugikan orang lain. Selain itu, kasus ini membuka diskusi mengenai literasi digital dan tanggung jawab etika dalam menggunakan teknologi canggih.
Pelajaran Dari Kasus Pelecehan Digital dan AI
Kasus Chiko Radityatama Agung Putra menjadi sorotan publik karena menyangkut pelecehan digital yang melibatkan teknologi AI. Polda Jateng, melalui Direktorat Siber, berkomitmen mengungkap fakta secara tuntas, melindungi korban, serta memastikan proses hukum berjalan adil dan transparan.
Penyidikan yang berhati-hati dan terfokus pada perlindungan korban menunjukkan pentingnya penegakan hukum di era digital. Masyarakat diingatkan untuk tetap waspada terhadap penyebaran konten manipulatif dan memahami risiko penggunaan teknologi AI secara tidak bertanggung jawab.
Dengan perhatian serius dari aparat hukum dan dukungan publik, diharapkan kasus ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak terkait keamanan digital, etika teknologi, dan perlindungan anak di era modern.
Simak berita update lainnya tentang Semarang dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Semarang.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari detik.com
- Gambar Kedua dari tribunnews.com