Posted in

Banjir di Semarang Belum Surut, DPRD Dorong Evaluasi Penanganan

Sejumlah lokasi di Semarang masih tergenang setelah hujan deras melanda, mengganggu aktivitas warga dan transportasi.

Banjir di Semarang Belum Surut, DPRD Dorong Evaluasi Penanganan

DPRD Kota Semarang mendesak pemerintah daerah untuk mengevaluasi sistem drainase dan penanganan banjir agar genangan tidak terus berulang. Tim BPBD dan Dinas PU telah menurunkan petugas untuk evakuasi dan normalisasi arus..

Dapatkan berita terkini dan informasi menarik seputar Semarang hanya di .

Semarang Masih Tergenang DPRD Minta Evaluasi

Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang selama beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah wilayah kembali tergenang air. Meski debit air sudah menurun di beberapa titik, genangan masih tampak di kawasan dengan sistem drainase buruk seperti Genuk, Kaligawe, dan Muktiharjo.

Situasi ini menimbulkan gangguan terhadap aktivitas masyarakat. Banyak warga terpaksa menggunakan perahu darurat atau kendaraan tinggi untuk beraktivitas. Selain memicu kerugian ekonomi, genangan di wilayah industri Kaligawe juga menghambat distribusi logistik.

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarisman, menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur pengendali banjir di kota itu. Ia menyebut kejadian genangan berulang menunjukkan sistem drainase belum berfungsi optimal. Menurutnya, pemerintah daerah perlu mencari solusi.

Permasalahan Drainase dan Infrastruktur Lama

Salah satu penyebab utama banjir di Semarang adalah sistem drainase yang sudah berusia puluhan tahun. Banyak saluran air tak mampu menampung debit hujan tinggi karena sedimentasi dan penyempitan saluran. Situasi ini diperparah dengan kondisi topografi Semarang bawah yang cenderung menampung aliran air dari wilayah atas.

Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Sri Wahyuni, menilai bahwa proyek normalisasi sungai dan pembangunan pompa air seharusnya diimbangi dengan perawatan rutin. Ia menyoroti program revitalisasi saluran yang terhenti akibat keterbatasan anggaran.

Selain drainase, pembangunan kawasan industri dan permukiman yang masif di wilayah pesisir mempersempit daerah resapan air. Banyak lahan hijau berubah menjadi area beton tanpa sistem resapan memadai. DPRD meminta agar setiap proyek pembangunan wajib memiliki analisis.

Baca Juga: Kuasa Hukum Ungkap Asal Foto Korban Dalam Kasus Deepfake AI di Semarang

Warga Keluhkan Penanganan Yang Lambat

Warga Keluhkan Penanganan Yang Lambat

Sejumlah warga Kaligawe dan Muktiharjo mengaku kecewa karena penanganan banjir dinilai lamban. Pompa penyedot air baru dioperasikan setelah genangan mencapai lebih dari setengah meter. Menurut mereka, koordinasi antara dinas terkait belum berjalan maksimal.

Seorang warga, Bambang Haryanto, menyebut rumahnya sudah kebanjiran tiga kali dalam sebulan. Ia terpaksa mengevakuasi barang berharga ke tempat yang lebih tinggi setiap kali hujan deras turun. Menurut Bambang, genangan makin lama makin sulit surut karena saluran air di area pemukimannya tersumbat sampah.

Warga lainnya menambahkan, lampu penerangan jalan juga padam saat banjir, membuat kondisi makin rawan. Mereka menilai perlu adanya sistem peringatan dini berbasis teknologi agar warga bisa lebih siap menghadapi genangan. Selain itu, partisipasi masyarakat.

DPRD Dorong Evaluasi dan Aksi Cepat Pemerintah

Menanggapi keluhan warga, DPRD Kota Semarang meminta Pemkot segera melakukan evaluasi dan memperkuat koordinasi antara instansi terkait. Fokus utama diarahkan pada peningkatan kapasitas pompa air dan percepatan proyek tanggul laut. Dewan juga mendorong penggunaan teknologi pemantauan banjir.

Kadarisman menyampaikan bahwa perlu ada audit teknis terhadap seluruh sistem drainase kota. Pemerintah harus memiliki peta titik rawan genangan agar perbaikan bisa dilakukan secara tepat sasaran. Ia menegaskan pentingnya anggaran cukup dalam APBD untuk membiayai pemeliharaan saluran dan infrastruktur pengendali air.

DPRD juga mendesak dibentuknya tim terpadu lintas dinas untuk memastikan langkah penanganan berjalan sinergis. Selain infrastruktur fisik, langkah edukatif kepada masyarakat tentang pencegahan banjir juga menjadi prioritas. DPRD berharap curah.

Simak berita update lainnya tentang Semarang dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Semarang.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari regional.kompas.com
  2. Gambar Kedua dari regional.kompas.com