Posted in

Banjir Rob Rendam Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Jawa Tengah, mengalami banjir rob yang merendam beberapa area kritis pada Jumat dini hari.

Banjir-Rob-Rendam-Pelabuhan-Tanjung-Emas-Semarang

Fenomena ini memicu pengaktifan 64 unit pompa air yang disebar di lokasi-lokasi rawan genangan untuk menanggulangi limpasan air laut cepat.

Berikut ini Info Kejadian Semarang akan memberikan informasi lengkap mengenai peristiwa banjir rob yang melanda Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan upaya penanganannya.

Upaya Penanggulangan dan Teknologi Pompa Air

Pompa yang dikerahkan memiliki kapasitas bervariasi antara 150 hingga 800 liter per detik. Setiap unit juga dilengkapi dengan genset untuk mengantisipasi pemadaman listrik sehingga penanganan banjir dapat terus berjalan tanpa hambatan. Air laut yang disedot akan dialirkan ke kolam, berfungsi menampung air sementara agar volume genangan dapat berkurang dan tidak mengganggu aktivitas pelabuhan.

“Kami rutin melakukan pengecekan terhadap pompa agar tetap bekerja optimal. Upaya ini diharapkan mampu menahan dampak banjir rob dan menjaga kelancaran operasional pelabuhan,” jelas Joko. Ia juga menekankan bahwa fenomena banjir rob merupakan kejadian alam yang sulit dihindari, sehingga penanganan cepat dan terkoordinasi menjadi kunci.

Koordinasi dengan BMKG dan Langkah Preventif

Selain pengoperasian pompa air, PT Pelindo juga aktif berkoordinasi dengan BMKG Semarang untuk memantau kondisi cuaca dan pasang surut air laut. Informasi dari BMKG membantu pihak pelabuhan dalam mengambil langkah antisipatif agar genangan tidak meluas.

Langkah preventif lain yang sudah dilakukan termasuk peninggian jalan di sepanjang Coaster, yang bertujuan menahan air laut agar tidak merembes ke daratan. “Kami terus memantau situasi dan menyesuaikan langkah jika ada perubahan cuaca ekstrem,” tambah Joko.

Baca Juga: Pondok Boro, Penginapan Rp4 Ribu Menyimpan Kehangatan di Semarang

Faktor Penyebab dan Penanganan Banjir Rob

Faktor-Penyebab-dan-Penanganan-Banjir-Rob

Banjir di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas dipengaruhi oleh kombinasi beberapa faktor, terutama hujan lebat yang terjadi malam sebelumnya. Kasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Adhy, menuturkan bahwa pompa air sudah dinyalakan sejak malam untuk mengantisipasi genangan.

“Berangsur normal. Petugas masih terus melakukan pemantauan dan penanganan agar kondisi segera pulih,” kata Adhy. Ia menegaskan bahwa koordinasi antarinstansi sangat penting, termasuk BPBD, PT Pelindo, dan aparat setempat, untuk mengurangi risiko dampak banjir terhadap aktivitas pelabuhan dan sekitarnya.

Camat Semarang Utara, Siwi Wahyuningsih, juga membenarkan adanya banjir rob yang melimpas ke kawasan pelabuhan. Ia menambahkan bahwa meskipun banjir terjadi, kawasan permukiman di sekitar pelabuhan masih aman dan warga tetap beraktivitas normal.

Upaya dan Koordinasi Penanganan

PT Pelindo Multi Terminal Tanjung Emas terus melakukan berbagai upaya untuk mengurangi dampak banjir rob. Pengoperasian 64 unit pompa air dengan kapasitas 150–800 liter per detik menjadi langkah utama, dilengkapi genset untuk mengantisipasi pemadaman listrik. Air yang disedot dialirkan ke kolam retensi, sehingga volume genangan dapat berkurang dan aktivitas pelabuhan tetap berjalan normal.

Selain pengoperasian pompa, pihak pelabuhan aktif berkoordinasi dengan BMKG Semarang untuk memantau cuaca dan pasang surut air laut. Informasi dari BMKG membantu menentukan langkah antisipatif yang tepat, termasuk peninggian jalan di sepanjang Coaster agar air laut tidak merembes ke daratan.

Koordinasi juga melibatkan BPBD Kota Semarang dan aparat setempat, memastikan penanganan banjir rob terintegrasi dan cepat. Dengan langkah-langkah ini, pengelola pelabuhan dapat menjaga kelancaran operasional. Sekaligus meminimalisasi risiko bagi pekerja dan warga di sekitar kawasan Pelabuhan Tanjung Emas.

Simak berita update lainnya tentang Semarang dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Semarang.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari kompas.com
  2. Gambar Kedua dari kompas.com