Pemerintah Kota Semarang bergerak cepat memperbaiki berbagai ruas jalan rusak akibat banjir yang melanda di wilayah terdampak.

Banjir yang melanda Semarang menyebabkan kerusakan jalan, terutama di wilayah timur. DPU Kota Semarang segera melakukan pemeliharaan dan perbaikan sebagai wujud komitmen memulihkan kenyamanan dan keamanan berkendara warga. Simak beragam informasi menarik dan berkenaan berikut ini untuk memperluas wawasan Anda hanya di Info Kejadian Semarang.
Titik Krusial Kerusakan Dan Rencana Jangka Panjang
Beberapa titik jalan yang terdampak banjir dan mengalami kerusakan parah, khususnya di wilayah timur, telah diidentifikasi. Area seperti Waru, Muktiharjo, dan Supriyadi menjadi prioritas utama. Wilayah-wilayah ini bahkan sempat menjadi jalur alternatif penting saat banjir besar melanda Kaligawe, sehingga kerusakannya sangat terasa dampaknya.
Selain itu, DPU juga mencatat kerusakan ringan di ruas lain, seperti kawasan Soekarno Hatta dan bawah terowongan USM. Terowongan USM, khususnya, seringkali tergenang saat hujan deras, menjadikannya titik rawan yang memerlukan perhatian khusus. Penanganan di lokasi ini bertujuan untuk mencegah genangan berulang di masa mendatang.
Untuk perbaikan jangka panjang di bawah terowongan USM, DPU berencana melakukan pelapisan tipis setelah kondisi cuaca membaik. Ketinggian terowongan akan tetap dipertahankan pada 4,2 meter. Bahkan, DPU telah melaporkan hal ini kepada Wali Kota dengan harapan dapat mengusulkan kepada Jasa Marga untuk menaikkan ketinggian seperti yang telah dilakukan di Kaligawe, demi solusi permanen.
Tantangan Dan Solusi Pengadaan
Meskipun ada urgensi perbaikan, DPU Kota Semarang menghadapi tantangan terkait proses pengadaan. Implementasi sistem E-Katalog versi 6 yang belum optimal menyebabkan keterlambatan beberapa kegiatan. Namun, hal ini tidak menghentikan langkah DPU untuk terus bekerja demi masyarakat.
Sebagai solusinya, DPU melakukan proses pengadaan melalui lelang di Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Pendekatan ini memungkinkan kegiatan tetap berjalan meskipun ada kendala sistem. Beberapa proyek, terutama pekerjaan aspal yang tidak memerlukan waktu lama, sudah mulai dilaksanakan dengan percepatan.
Perubahan sistem memang seringkali menimbulkan hambatan, tetapi DPU menunjukkan adaptabilitas. Dengan beralih ke lelang LPSE, mereka berhasil mengatasi kendala birokrasi dan memastikan bahwa perbaikan jalan dapat terus berjalan. Ini merupakan bukti komitmen dalam menghadapi setiap tantangan yang ada demi kepentingan publik.
Baca Juga: Pelaku Penusukan Maut di Parkiran Kafe Semarang Akhirnya Dibekuk Polisi
Prioritas Perbaikan di Area Terdampak

DPU Kota Semarang saat ini memprioritaskan perbaikan jalan di wilayah timur yang sebelumnya terendam banjir. Perbaikan ini dilakukan melalui kegiatan swakelola oleh tim Bina Marga, memastikan pengerjaan yang cepat dan efisien. Fokus utama adalah pada kerusakan ringan hingga sedang, yang seringkali berupa keretakan atau pengelupasan aspal akibat genangan air.
Kepala Dinas PU Kota Semarang, Suwarto, menjelaskan bahwa jalan aspal sangat rentan terhadap genangan air. Ketika aspal terendam, strukturnya bisa rusak, seperti retak atau mengelupas. Ini menjadi alasan utama mengapa perbaikan pasca-banjir difokuskan pada pemulihan kualitas aspal jalan agar kembali layak digunakan oleh masyarakat.
Metode perbaikan yang digunakan adalah patching atau penambalan, dengan material AC-WC untuk kerusakan ringan hingga sedang. Ini merupakan solusi cepat dan efektif untuk mengembalikan kondisi jalan. Sementara itu, untuk jalan dengan kerusakan yang lebih parah atau lapisan yang sudah tua, DPU akan melakukan pelapisan ulang secara berkala, menjamin ketahanan jangka panjang.
Pemeliharaan Rutin Dan Inovasi Penanganan
Kegiatan pemeliharaan rutin jalan dilakukan secara internal oleh tim Bina Marga DPU Kota Semarang. Mereka secara aktif mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan kecil sebelum meluas. Anggaran rutin swakelola digunakan untuk mendukung operasional ini, memastikan bahwa jalan-jalan kota selalu dalam kondisi prima.
Inovasi juga diterapkan dalam penanganan masalah genangan, seperti di bawah terowongan USM. Dengan rencana pelapisan ulang dan kemungkinan peningkatan ketinggian, DPU berupaya mencari solusi yang lebih holistik. Ini menunjukkan pendekatan proaktif dalam menghadapi tantangan infrastruktur yang berulang di kota Semarang.
Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Jasa Marga, juga menjadi kunci dalam rencana jangka panjang. Usulan peningkatan ketinggian terowongan adalah contoh nyata bagaimana DPU berusaha mencari solusi komprehensif. Upaya ini tidak hanya untuk perbaikan sesaat, tetapi untuk pembangunan infrastruktur yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
Simak berita update lainnya tentang Semarang dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Semarang.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari jateng.tribunnews.com
- Gambar Kedua dari jateng.tribunnews.com