Festival Layang-layang Internasional Semarang yang setiap tahun dinanti-nanti penggemar layang-layang dari berbagai negara, terpaksa diundur tahun ini.

Keputusan ini diambil setelah cuaca yang tidak menentu melanda Kota Semarang, dengan hujan deras yang terjadi hampir setiap hari dalam beberapa minggu terakhir.
Penyelenggara festival menegaskan bahwa keselamatan peserta dan pengunjung menjadi prioritas utama. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran Info Kejadian Semarang.
Cuaca Ekstrem Mengganggu Persiapan Festival
Semarang terkenal dengan iklim tropisnya yang kadang sulit diprediksi. Musim hujan yang datang lebih awal dari biasanya membuat persiapan Festival Layang-layang Internasional menjadi terganggu.
Lapangan yang biasanya dipakai untuk acara ini, Taman Indonesia Kaya, mengalami genangan air dan kondisi tanah yang licin, sehingga tidak aman untuk aktivitas layang-layang.
Pihak panitia menjelaskan bahwa festival membutuhkan cuaca cerah dan angin yang stabil agar layang-layang bisa terbang dengan baik. Hujan deras yang terus-menerus membuat angin menjadi tidak menentu, sehingga risiko layang-layang tersangkut atau rusak meningkat. Selain itu, hujan juga membahayakan pengunjung dan peserta yang berada di lapangan terbuka.
Dampak Penundaan Bagi Peserta Internasional
Festival ini biasanya dihadiri oleh peserta dari berbagai negara, termasuk Jepang, Belanda, Australia, dan Korea Selatan. Penundaan festival tentu berdampak pada jadwal perjalanan dan persiapan mereka.
Banyak peserta yang sudah merencanakan perjalanan sejak awal tahun, termasuk pembuatan layang-layang khas masing-masing negara yang memerlukan waktu berminggu-minggu.
Panitia festival menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini dan berjanji untuk segera menentukan tanggal pengganti setelah kondisi cuaca lebih mendukung.
Mereka juga memastikan bahwa seluruh peserta yang sudah mendaftar tetap bisa berpartisipasi, dan beberapa fasilitas akomodasi akan disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan jadwal.
Baca Juga: Ikon Baru Wisata Semarang, Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka
Festival Layang-layang, Lebih Dari Sekadar Hiburan

Layang-layang Nusantara yang dipamerkan menunjukkan keindahan seni dan kerajinan tangan lokal, sekaligus menjadi media edukasi bagi generasi muda tentang warisan budaya Indonesia.
Selain itu, festival ini juga menjadi ajang pertukaran budaya internasional. Peserta dari luar negeri tidak hanya memamerkan keahlian mereka dalam menerbangkan layang-layang, tetapi juga berbagi cerita tentang tradisi dan filosofi di balik layang-layang di negara asal mereka.
Festival Layang-layang Internasional Semarang bukan hanya sekadar acara hiburan. Festival ini memiliki nilai budaya yang tinggi, karena menampilkan layang-layang tradisional khas Indonesia serta karya kontemporer dari berbagai negara.
Interaksi ini memberikan pengalaman berharga bagi pengunjung, terutama anak-anak dan remaja yang belajar menghargai keberagaman budaya.
Penyelenggara Menghadapi Cuaca Tidak Menentu
Menanggapi tantangan cuaca yang tidak menentu, panitia festival telah menyiapkan beberapa strategi agar acara tetap berjalan lancar. Salah satunya adalah memantau prakiraan cuaca secara intensif dan menyiapkan tanggal alternatif.
Mereka juga melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mendapatkan informasi terbaru tentang pola hujan dan arah angin.
Selain itu, lapangan festival sedang diperbaiki untuk memastikan drainase berfungsi dengan baik. Panitia berharap dengan persiapan ekstra ini, festival yang diundur tetap bisa memberikan pengalaman menyenangkan bagi semua pengunjung.
Tidak hanya itu, penyelenggara juga berencana menambah sesi edukasi dan workshop bagi anak-anak agar tetap menarik meskipun jadwal festival berubah.
Untuk informasi terbaru dan lengkap mengenai berbagai kejadian penting di Semarang, termasuk perkembangan infrastruktur, kasus kriminal, dan aktivitas masyarakat. Kalian bisa kunjungi Info Kejadian Semarang.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari saibumi.id
- Gambar Kedua dari www.detik.com