Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Semarang terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Kali ini, penguatan daya saing dilakukan lewat inovasi digital, pendampingan pencatatan keuangan menggunakan aplikasi SIAPIK dari Bank Indonesia. Langkah ini diharapkan menjadi solusi nyata transformasi digital UMKM untuk menghadapi persaingan global yang kian ketat.
Simak beragam informasi menarik dan berkenaan berikut ini untuk memperluas wawasan Anda hanya di Info Kejadian Semarang.
SIAPIK Solusi Nyata Peningkatan Literasi Keuangan UMKM
Pendampingan keuangan digital melalui SIAPIK menjadi fokus utama Dekranasda Kota Semarang. Aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan literasi keuangan, kedisiplinan dalam pencatatan, dan kemampuan manajerial para pelaku UMKM. Inisiatif ini krusial untuk memastikan UMKM mampu mengelola usahanya secara profesional dan berkelanjutan.
Ketua Harian Dekranasda Kota Semarang, Syanas Nadya Winanto Putri, menyatakan bahwa program SIAPIK mendapatkan respons yang sangat positif. Dari 125 pendaftar, 100 peserta aktif mengikuti sosialisasi. Antusiasme tinggi ini mencerminkan kebutuhan mendesak UMKM akan solusi pencatatan keuangan yang efektif dan modern.
Komitmen peserta juga luar biasa, dengan 40 di antaranya bersedia menjalani pendampingan penuh selama tiga bulan. “Peserta wajib mengisi laporan pembukuan setiap minggu,” jelas Syanas, menekankan pentingnya kedisiplinan. Ini bukan hanya tentang menggunakan aplikasi, tetapi juga membentuk kebiasaan pencatatan yang baik.
Transformasi Manajerial Dan Peningkatan Kepercayaan Diri
Pendampingan SIAPIK menggabungkan teori dan praktik, dibimbing oleh mentor ahli, serta dilengkapi konsultasi rutin melalui grup WhatsApp. Metode komprehensif ini memastikan peserta mendapatkan dukungan penuh dalam memahami dan menerapkan sistem pencatatan digital. Penilaian juga dilakukan berdasarkan konsistensi, keaktifan, dan penerapan ilmu, bukan hanya omzet.
Hasil evaluasi program menunjukkan peningkatan pemahaman keuangan yang signifikan di kalangan peserta. Banyak UMKM kini mampu memahami konsep dasar seperti arus kas dan laporan laba rugi. Mereka juga menjadi lebih cakap dalam mengelola modal usaha secara lebih efisien.
“Kalau dulu banyak yang tidak tahu apa itu arus kas atau modal sehat, sekarang mereka sudah bisa mengelola keuangan dengan lebih baik,” tutur Syanas. Peningkatan ini bahkan membuat pelaku UMKM lebih percaya diri untuk mengajukan pembiayaan ke perbankan, membuka akses terhadap modal yang lebih besar.
Baca Juga: Tiga Dosen UGM Resmi Jadi Terdakwa Kasus Korupsi Biji Kakao Rp6,72 Miliar
Apresiasi Dan Jejaring Usaha Yang Luas

Sebagai bentuk apresiasi, tiga peserta terbaik menerima penghargaan atas dedikasi dan kemajuan mereka. Juara pertama diraih Arneta dari Batik Puspa Laras dengan hadiah Rp10 juta, Nurul Qomariyah dari Nurulshine di posisi kedua dengan Rp7,5 juta, dan Neny Ratna dari Nine Gula Aren sebagai juara ketiga dengan Rp5 juta. Penghargaan ini menjadi motivasi tambahan bagi pelaku UMKM.
Namun, Syanas menegaskan bahwa manfaat terbesar program ini bukan terletak pada hadiah, melainkan pada ilmu, pengalaman, dan jejaring usaha yang didapatkan peserta. “Output program ini bukan sekadar penghargaan, tapi juga networking yang luas,” jelasnya. Peserta kini memiliki koneksi dengan perusahaan dan lembaga keuangan, membuka peluang bisnis yang lebih besar.
Networking yang kuat sangat vital bagi UMKM untuk berkembang. Dengan terhubung ke ekosistem bisnis yang lebih luas, mereka dapat menjalin kemitraan, mencari investor, atau bahkan menemukan pasar baru. Program SIAPIK secara holistik membekali UMKM dengan alat dan koneksi yang dibutuhkan untuk maju.
Visi Transformasi Digital UMKM Semarang
Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Kota Semarang, Ima Kurnia Dewi, menegaskan kembali bahwa pendampingan berbasis teknologi merupakan solusi nyata untuk mendorong transformasi digital UMKM. Ini adalah langkah strategis pemerintah daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Visi jangka panjangnya adalah menciptakan ekosistem UMKM yang kuat, adaptif, dan berdaya saing di era digital. Dengan pencatatan keuangan yang transparan dan akuntabel, UMKM tidak hanya akan lebih efisien, tetapi juga lebih menarik bagi investor dan lembaga keuangan.
Melalui program SIAPIK ini, Dekranasda dan Pemerintah Kota Semarang tidak hanya memberikan alat, tetapi juga menanamkan pola pikir digital kepada para pelaku UMKM. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan ekonomi Kota Semarang yang lebih cerah dan inklusif.
Simak berita update lainnya tentang Semarang dan sekitarnya secara lengkap tentunya terpercaya hanya di Info Kejadian Semarang.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari jateng.tribunnews.com
- Gambar Kedua dari zonajateng.id