Kejadian viral mahasiswa FH Undip yang menggunakan AI mengedit foto dan video tak senonoh siswa dan guru SMAN 11 Semarang memicu reaksi keras berbagai pihak.

Mahasiswa pelaku mengedit foto dan video tak senonoh itu menyampaikan permohonan maaf resmi, namun kasus ini tetap menjadi sorotan lantaran dampak besar yang ditimbulkan. Dekan FH Undip pun buka suara terkait penanganan kasus ini dan ancaman sanksi yang dijatuhkan.
Berikut ini rangkuman berbagai informasi menarik lainnya dan relevan yang bisa menambah wawasan Anda ada di Info Kejadian Semarang.
Kronologi Pengeditan AI Dan Penyebaran Konten
Chiko Radityatama Agung Putra, mahasiswa baru FH Undip dan alumni SMAN 11 Semarang 2025, mengedit foto dan video siswa serta guru menggunakan AI menjadi konten tak pantas. Konten itu disebar melalui media sosial pribadinya, memicu kemarahan siswa, guru, dan masyarakat. Setelah viral, Chiko mengunggah video permintaan maaf dan mengakui kesalahannya.
Ia menegaskan semua foto dan video yang tersebar adalah hasil rekayasa digital (deepfake), bukan rekaman asli. Chiko berjanji tidak akan mengulangi perbuatan serupa dan berkomitmen memberikan klarifikasi publik. Pihak SMAN 11 juga membenarkan telah menerima permintaan maafnya secara langsung sebagai upaya penyelesaian awal.
Namun, dampak negatif sudah cukup besar sebab rekayasa konten tersebut menyasar ratusan siswa dan guru. Kasus ini menimbulkan keresahan tidak hanya bagi sekolah, tetapi juga di tingkat komunitas dan institusi pendidikan.
Sikap Dekan Fakultas Hukum Undip Dan Ancaman Sanksi
Dekan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) menyatakan akan memberikan sanksi tegas kepada mahasiswa yang terlibat. Pihak fakultas menegaskan bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan kode etik akademik dan hukum yang berlaku, termasuk perlindungan hak privasi dan larangan penyebaran konten pornografi.
Universitas berkomitmen menjalankan prosedur disiplin sesuai peraturan internal dan regulasi hukum yang mengatur tentang perlindungan data pribadi serta penyebaran konten destruktif. Dekan juga mengajak masyarakat memahami proses hukum yang sedang berjalan sambil menunggu hasil penyelidikan.
Selain sanksi akademik, mahasiswa yang bersangkutan juga dihadapkan pada potensi pelaporan pidana karena dampak pelecehan berbasis siber ini. Situasi ini menjadi peringatan bagi seluruh civitas akademika dan masyarakat untuk mewaspadai serta bertindak tegas terhadap penyalahgunaan teknologi AI.
Baca Juga: Motor Masuk Jurang di Turunan Sigar Bencah Semarang, Satu Tewas
Upaya Sekolah Dan Pihak Terkait Menangani Dampak

SMAN 11 Semarang saat ini tengah melakukan konseling dan pendampingan bagi siswa dan guru yang menjadi korban penyebaran konten tersebut. Pihak sekolah mengerahkan tenaga psikologis untuk meminimalkan dampak trauma dan menjaga kondisi mental para korban agar tetap stabil.
Di sisi lain, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah sedang mendalami kasus ini dengan meminta keterangan dari sekolah dan menyusun langkah perlindungan bagi para pelajar. Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten yang sudah diedit dan bersifat destruktif demi menghargai hak dan privasi korban.
Upaya ini penting agar kerusakan sosial dapat diminimalkan. Selain itu, langkah ini juga memastikan institusi pendidikan tetap kondusif dalam membina generasi muda yang sehat dan bertanggung jawab.
Teknologi AI Dan Tantangan Etika di Dunia Digital
Kasus ini menjadi cermin tantangan besar di era kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dapat disalahgunakan untuk membuat konten deepfake. Penggunaan AI yang tidak bertanggung jawab berpotensi merusak reputasi dan psikologis individu serta menciptakan keresahan sosial.
Seiring perkembangan AI, penting bagi institusi pendidikan dan masyarakat untuk meningkatkan literasi digital dan kesadaran etika. Perlindungan hukum dan regulasi ketat juga perlu diterapkan guna mencegah potensi penyalahgunaan teknologi serupa di masa depan.
Kasus mahasiswa Undip ini memperingatkan bahwa kemajuan teknologi harus diimbangi dengan tanggung jawab sosial dan etika agar tidak merugikan pihak lain, khususnya generasi muda yang sedang dalam proses pembentukan karakter.
Dapatkan update terkini, berita terpercaya, dan informasi pilihan tentang Semarang kami hadirkan setiap hari spesial untuk Anda, hanya di sini Info Kejadian Semarang.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari radarsemarang.jawapos.com
- Gambar Kedua dari suaramerdeka.com